Rabu, 30 November 2011

Beaded Bangles: Hasil Keisengan Sehari


Waktu kelas 3 SMA, Bapak pernah ngasih saya dua buah mangkuk kaca (hngg mangkuk bukan ya, yg jelas wadah kecil) berisi manik-manik. Entah dapetnya darimana. I guess Bapak nemu barang sisa di ruangannya atau sisa prakarya di sekolahnya, terus daripada nganggur mending dikasi ke saya. Abis jumlah dan jenisnya juga nanggung, dan sejujurnya saya ngga punya ide itu manik-manik buat apaan. Akhirnya saya diemin aja. 
Lalu entah, mungkin saya udah bosen nganggur di rumah (masa-masa penantian SK dari kemenkeu), terus ngerasa senasib dengan seluruh elemen yang nganggur di rumah, akhirnya semua barang-barang yang saya tumpuk selama beberapa tahun akhirnya menjadi menarik di mata saya. Iseng saya beli kenur ikan dan benang karet, dan inilah hasilnya (sfx: Tarrrraaaa!!!!):





Beneran nanggung banget jumlah manik-maniknya sampe saya bingung mau ngombinasiinnya gimana (bilang aja ga kreatif, dis. pake alesan segala ==") dan akhirnya seluruh manik-maniknya cuma bisa kaya gitu hasilnya. Liat aja gelang yang manik-maniknya gede itu. Karena cuma ada lima biji, akhirnya saya bikin jadi gelang anak aja. Di sekitar saya banyak ko anak kecil yang bisa jadi korban buat pake gelang ini :3.
Sementara gelang yang dari kancing itu, saya niru pola satu gelang yang saya beli di Bragafest September lalu. Waktu itu saya beli sepuluh ribu loh, sementara kalo bikin ini cuma keluar (*nginget2 beli kancingnya berapaan yaa*) ga nyampe dua ribu rupiah.
Ngerasa senasib sama saya? Yuk manfaatin bahan-bahan yang ada. Kalopun ga bisa dipake sendiri, kan bisa dikasi ke orang lain, amal hehe..daripada barangnya mubadzir di rumah :)

Selasa, 29 November 2011

Bandung Green Fest 2011


Penasaran dengan aktivitas @Bdgberkebun , saya memutuskan untuk mengunjungi Green Fest yang diadakan 24-26 November 2011 lalu di Monumen Bandung. Ternyata buanyaaak banget yang bisa saya temukan disini. Ini beberapa foto yang berhasil saya kumpulkan :)

Pemanfaatan sampah beling kaca (jadi miniatur monas, gd sate, dan pot bunga).
Hanya saja u/ pemotongan masih digunakan alat khusus.

Kamis, 24 November 2011

Keteladanan Ibrahim dan Jiwa Kepemimpinan Anak



-Catatan Kajian Sabtu Dhuha 5-11-11 w/ Pak Adriano Rusfi, Psi.
Keteladanan Ibrahim
Melalui kisah para Nabi terdahulu, kita dapat mengambil hikmah bahwa salahsatu ciri adanya jiwa pemimpin ialah dengan memberikan yang terbaik dalam setiap hal yang diembankan padanya, menuntaskan setiap amanahnya dengan sempurna. Mari kita simak ayat berikut ini:
Dan (ingatlah), ketika Ibrahim diuji Tuhannya dengan beberapa kalimat, lalu dia melaksanakannya dengan sempurna. Dia (Allah) berfirman, "Sesungguhnya Aku menjadikan engkau sebagai pemimpin bagi seluruh manusia." Dia (Ibrahim) berkata, "Dan (juga) dari anak cucuku?" Allah berfirman, "(Benar, tetapi) janji-Ku tidak berlaku bagi orang-orang zalim." (Q.S. Al Baqarah: 124)
Nabi Ibrahim a.s. dijadikan pemimpin atas kaumnya setelah beliau melaksanakan perintah-perintah Allah dengan sempurna. Allah-lah pemilik kepemimpinan, dan kepemimpinan itu dari Allah bagi siapa saja yang fit & proper untuk mengembannya.
"Katakanlah (Muhammad), "Wahai Tuhan Pemilik kekuasaan kepada siapapun yang Engkau kehendaki, dan Engkau cabut kekuasaan dari siapa pun yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan siapa pun yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sungguh, Engkau Maha kuasa atas segala sesuatu." (Q.S. Ali Imran: 26)
Jadi, untuk menyandang kepemimpinan, yang perlu dilakukan bukanlah merebutnya dari penguasa yang lama, melainkan memantaskan diri agar Allah berkenan memberikan kepemimpinan kita. Ihsan dalam melakukan sesuatu. Niat dan menargetkan yang terbaik.
Ya, Allah meminta yang terbaik dari diri kita. Ahsanu amala, sebaik-baik, yang terbaik perbuatannya. Coba renungkan hadits berikut ini:
"Bila kamu melihat kemungkaran, ubahlah dengan tanganmu. Bila tak mampu ubahlah dengan lisanmu. bila tak sanggup, ubahlah dengan hatimu, dan itu adalah selemah-lemah iman." (HR. Muslim)
Mengapa urutannya bukan "Ubahlah dengan hatimu, lalu jika mampu, ubahlah dengan lisanmu, lalu jika mampu, ubahlah dengan tanganmu..."
Mengapa?
Karena Allah meminta kita mengusahakan yang terbaik dari diri kita. Adapun Allah, tidak membebani seorang hamba melebihi yang dapat ditanggungnya. Subhanallah, sungguh Allah Maha Bijaksana :).
Dari ayat Q.S. Al Baqarah ayat 24 tadi, masih ada hal lain yang dapat kita ambil. Perhatikanlah saat Ibrahim a.s. bertanya kepada Allah SWT, apakah kepemimpinan yang diberikan padanya itu akan diturunkan juga pada anak-anaknya. Lalu Allah SWT menjawab bahwa kepemimpinan tidak berlaku bagi turunannya yang zalim.
Bukan berarti bahwa turunan Nabi Ibrahim a.s. adalah orang-orang yang zalim seluruhnya. Setelahnya pun, Ismail a.s. menjadi pimpinan di kaumnya. Bagian ayat ini mengindikasikan, bahwa kepemimpinan bukanlah warisan. Hak untuk memberikan kepemimpinan masih tetap di tangan Allah. Allah tak akan berkenan memberikan kepemimpinan pada pihak yang zalim. Seperti apakah pemimpin yang zalim itu? Pemimpin yang serba tanggung, melaksanakan amanah seadanya saja. Tidak mengusahakan yang terbaik.
Karena kepemimpinan bukanlah sesuatu yang diwariskan. Maka bagaimana kita mengalihkan tongkat estafet kepemimpinan itu kepada generasi yang mukmin, yang juga berjuang untuk menegakkan dien-Nya? Karena sungguh Allah melarang kita mengambil pimpinan dari kaum lain selain mukmin (Q.S. Al Maidah: 51) Bagaimana agar turunan kita kelak dapat meneruskan kepemimpinan di muka bumi? (ehm, ini emang temanya jiwa kepemimpinan anak, jadi asumsinya pendengarnya udah punya anak semua. Yah gapapalah buat bekal nanti. Lebih baik terlalu dini daripada telat, kan waktu ga bisa di-rewind ya ga :D). Jalannya cuma satu: melalui proses pendidikan.
Jiwa Kepemimpinan Anak
Penting ngga sih membekali diri anak dengan sifat-sifat kepemimpinan? Tentu penting. Anak lelaki akan tumbuh menjadi pemimpin bagi istri dan anak-anaknya kelak. Anak perempuan akan tumbuh menjadi pemimpin dalam rumah tangganya kelak. Minimal agar sang anak dapat memimpin dirinya sendiri. Agar ia dapat mandiri menjalani hidupnya sendiri. Tidak terbawa arus kemudian ended up being nothing. Naudzubillah.
"Setiap kalian adalah pemimpin dan bertanggung jawab atas apa yang di pimpinnya, Seorang penguasa adalah pemimpin bagi rakyatnya dan bertanggung jawab atas mereka, seorang istri adalah pemimpin di rumah suaminya dan dia bertanggung jawab atasnya. Seorang hamba sahaya adalah penjaga harga tuannya dan dia bertanggung jawab atasnya." (HR Bukhari)
So, karena kepemimpinan bukanlah keturunan melainkan sesuatu yang dibentuk oleh masing-masing individu, orangtua berperan penting dalam pendidikan kepemimpinan si anak ini. Berikut poin-poin penting untuk diperhatikan:
a. Dewasakan anak
Mengapa harus dewasa dulu? Karena pemimpin jelas memikul tanggung jawab. Sedangkan anak-anak, jangankan tentang urusan dunia, urusan akhirat saja ia tak bertanggung jawab karena masih dalam tanggungan orangtuanya.
Dalam islam, seseorang dianggap dewasa saat ia mencapai akil balig. Dewasa akal dan jasmaninya. Eits, jangan dulu dipandang sepele karena saat agama kita mensyaratkan akil balig bersama-sama. Seseorang yang sudah akil namun belum balig, belumlah dianggap dewasa. Adakah orang yang seperti itu? Tentu saja ada. Contohnya adalah Imam Syafi'i. Beliau mengeluarkan fatwa mengenai shaum sedangkan ia sendiri tidak melaksanakan shaum (kalo ga salah umur beliau 12 tahun waktu itu, cmiiw).
Yang harus diwaspadai adalah fenomena saat ini menunjukkan gejala yang sebaliknya. Sudah balig, namun akilnya belum sampai. Lihat aja, anak TK aja sekarang udah ada yang pacaran ==". Ini yang mengkhawatirkan. Saat kebutuhan jasmaninya sudah mendewasa, akilnya masih kekanakan. Sang akal belum dapat mengendalikan sempurna, sedangkan nafsu dan ego sudah telanjur tinggi. Bahaya, bukan? Ini menjadi peer tersendiri untuk orangtua sekarang ini (fuh, beratnya jadi orang tua jaman sekarang).
Sebelum keduanya dicapai sang anak, maka akan sulit untuk memberikan pendidikan mengenai kepemimpinan ini. Dewasakanlah anak, sehingga ia dapat diajak berdialog. Al Qur'an mengisahkan Nabi Ibrahim mencontohkan hal ini:
“Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: “Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu, maka fikirkanlah apa pendapat mu! ...” (QS.As-Shaffat:102)
b. Saat anak sudah dewasa (akil balig), Ikhlaskanlah anak menjadi seorang yang dewasa
Dikatakan bahwa (ini udah sering saya denger tapi lupa dri metode mana ya T_T) cara mendidik anak yang tepat, berdasarkan keadaan psikologis si anak adalah 7 tahun pertama dengan menjadikannya raja, 7 tahun kedua dengan menjadikannya jundi/ prajurit, dan 7 tahun ketiga dengan memposisikannya sebagai teman, setara. Selalu berkomunikasi dengan kalimat instruksional akan memposisikan sang anak selamanya menjadi anak buah.
Masih dalam Q.S. As Shaffat ayat: 102, Nabi Ibrahim mengajak berbicara pada anaknya Ismail dengan memposisikannya setara. Bayangkan jika Ismail masih diposisikan sebagai anak kecil, pastilah Nabi Ibrahim menggunakan kalimat perintah. Akan tetapi tidak, beliau menyampaikannya dengan kalimat berita, meminta pendapat dari sang anak.
Saya beberapa kali menemukan orangtua yang tidak rela anaknya tumbuh dewasa. Anaknya sudah dewasa tetapi masih diperlakukan sebagai anak kecil. Diatur ini-itu, ditelepon setiap beberapa jam sekali untuk menanyakan dia lagi ngapain, sama siapa, tidak boleh bepergian selain dengan keluarga--intinya, tidak diperkenankan membuat keputusan sendiri. Ada banyak kisah anak lelaki yang sudah menikah saja, ibunya masih ngurusin ini-itu, seakan istri dan ibunya rebutan :D.
Padahal, salahsatu tanda kedewasaan itu, ia dapat membuat keputusan sendiri. Seorang pemimpin pun, dituntut untuk mampu mengambil putusan-putusan yang tepat saat genting. Bagaimana jika pemimpin tak dapat mengambil keputusan? akan kacau keadaan kaum yang dipimpinnya.
Lalu apakah jawaban dari Ismail a.s. mengenai hal ini? masih dalam ayat yang sama:
"...ia menjawab: “Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepada-mu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar.” (Q.S. As Shaffat:102)
Dari caranya menjawab, terlihat jelas kedewasaannya. Ia memilih apa yang paling diyakininya meski ayahnya memberikan opsi terbuka. Sebuah perkara yang besar: bahwa ia akan disembelih. Meski perintah dari Allah, jiwa kekanakan akan lebih mementingkan egonya sendiri. Jika Ismail masih kekanakan, tentu ia akan menolak terang-terangan.
c. Menumbuhkan Nilai-Nilai Cinta
Dalam ayat Q.S. As Shaffat 102 tadi, Nabi Ibrahim menggunakan kata 'Yaa Bunayya', panggilan kepada anak dengan rasa cinta, bukan sekedar 'Yaa Ibnu'. Maka apa balasan dari Ismail a.s.?
'Yaa Abati' atau wahai ayahku tercinta, bukan sekedar 'Yaa Abi'. Ya, cinta akan berbalaskan cinta. Sebaik-baik pemimpin adalah yang mencintai kaum dan dicintai pula oleh kaumnya, bukan? Maka sungguh penting untuk menumbuhkan rasa cinta pada sang anak dalam pendidikan kepemimpinannya.
d. Sastra Memegang Peranan Penting
Sejatinya hakikat sastra ialah untuk memanusiakan manusia. Merupakan suatu anggapan yang salah jika bahasa hanya dipandang sebagai alat komunikasi saja. Sesungguhnya, bahasa merupakan sebuah perwujudan dari peradaban, bahasa merupakan sarana pendidikan. bahasa mencerminkan budaya dan peradaban. bahasa merupakan alat untuk berdagang, untuk meyakinkan orang, untuk menghubungkan hati dengan hati: maknanya jauh lebih dalam.
Umar bin Khatab mengatakan: Ajarkan anakmu sastra, maka ia akan belajar menjadi pemberani. Hmm..pemimpin memang selayaknya berbahasa, berkata-kata, berkomunikasi bagus :).
Bahkan ustadz ini memberikan nasihat, untuk tidak mendidik anak dengan bi/multilingual kepada anak sejak dini, karena hal tersebut akan membuat anak buta akan sastra setiap bahasa yang dikenalnya. Didik anak hingga ia teguh bahasa ibunya, insya Allah kelak ia tidak akan kesulitan dalam mempelajari bahasa lain nantinya :)

Sabtu, 19 November 2011

Roti Maryam/ Roti Cane


Saya baru denger roti maryam beberapa hari lalu, dan ternyata rotinya hampir sama dengan roti cane, cuma lebih tebal aja. Tapi meski roti cane terdengar lebih akrab, saya belom pernah nyicip roti cane. Sedih kan? sediiih. Akhirnya saya googling aja siapa tau ada resep yang gampang, bisa ditiru. Mau tahu juga? Ayo langsung ke resepnya aja deh!

Roti Maryam

taken from http://doyan-masak.info/2011/07/resep-roti-maryam-khas-timur-tengah.html/

Bahan:
a. tepung terigu protein tinggi 500 gram
b. air 200 ml
c. telur ayam 2 butir
d. garam secukupnya
e. mentega/ margarin 125 gram

Cara bikinnya:
1.Kocok telur, masukkan terigu. Tuangkan air sedikit demi sedikit. Uleni adonan hingga kalis. Tipiskan adonan, olesi bagian atasnya dengan mentega. Gulung dan padatkan.
2.Potong adonan sepanjang 6 cm, simpan dalam lemari es selama kurang lebih 15 menit. Keluarkan dari lemari es.
3.Pipihkan adonan dengan ketebalan menurut selera.
4.Panggang roti di atas wajan anti lengket atao oven diatas loyang bersemir mentega hingga matang. Angkat.
5.Sajikan hangat dengan madu dan susu kental manis, atau dengan kari dan gulai.

Nah simpel banget kaan? *padahal belom nyoba*
Roti Maryam ini roti khas daerah Arab/ Timur Tengah, sedangkan Roti Cane khas India. cara bikinnya lumayan lebih ribet dibanding roti Maryam, hehe

Roti Cane

Bahan: 
a. 250 gr tepung terigu
b. 1 btr telur ayam
c. ½ sdt garam
d. 80 ml air matang
e. 50 sdm minyak samin

Cara Membuat:
1. Campur tepung terigu, telur, garam, 2 sdm minyak samin dan air. Uleni sampai adonan berubah menjadi kalis.
2. Bagi adonan menjadi 7 bagian, bentuk bola-bola lalu tutup dengan serbet bersih. Diamkan selama 1 jam.
3. Ambil satu adonan, giling sampai tipis, olesi dengan sisa minyak samin lalu gulung, sambil diputar-putar di atas meja. Bentuk konde dan istirahatkan selama 30 menit.
4. Panaskan wajan pipih, beri sedikit minyak samin. Ambil satu adonan, giling tipis dan goreng hingga kecokelatan dan matang, angkat.

*minyak samin ini seringkali digunakan saat mengolah nasi kebuli atau daging kambing. Padat seperti mentega, tapi lebih lembek

Selamat Mencoba, untuk Anda dan untuk saya juga :D

Jumat, 18 November 2011

Kenalan Sama Pasta, yuk?


Yuuuk....

Tempo hari saya membaca artikel Republika online yang mengulas tentang beberapa maca pasta. Wah, saya jadi tertarik untuk mengetahui lebih jauh, terutama berbagai jenis pastanya. Segera saja kita lihat apa saja yang sudah saya temukan tentang pasta. Taraaa, ini dia!

mesin ekstrusi


Apa itu Pasta?
Pasta itu..masakan olahan khas Italia, dibuat dari campuran tepung terigu (semolino atau campuran terigu semolina-farina), air, telur, dan garam. Adonan ini dibentuk menjadi berbagai bentuk yang dari bentuknya itulah pasta dikategorikan dengan nama yang berbeda-beda.

Pasta Itu...Sehat!!
Karena terbuat dari terigu, maka pasta umumnya mengandung karbohidrat dan memiliki indeks glikemik yang tinggi. Kini, produsen pasta membuat varian yang mereka sebut lebih menyehatkan, terbuat dari gandum utuh sehingga lebih kaya serat dan mengandung banyak vitamin dan mineral yang diperlukan tubuh.

Pasta Segar-Pasta Kering
Disebut pasta segar jika pasta dibuat secara manual dengan tangan, biasanya home-made. Karena kadar airnya yang tinggi, pasta segar tidak dapat bertahan lama dan memerlukan waktu yang sebentar saja untuk diolah menjadi masakan.
Sedangkan pasta kering merupakan pasta yang dibuat oleh pabrikan menggunakan mesin ekstrusi. Pasta ini dapat tahan lama, bahkan hingga 3 tahun, karena kadar airnya yang hanya 10%.


Jenis-Jenis Pasta
Jenis pasta yang berbeda ternyata memiliki waktu dan cara pengolahan yang berbeda pula agar mencapai hasil yang maksimal. Untuk itu, disarankan agar tidak memasak dua atau lebih jenis pasta yang berbeda dalam satu panci. Pasta menurut bentuknya dapat dikategorikan sebagai berikut:


LONG/ STRAND PASTA

Pasta berbentuk panjang seperti mie. Jenis-jenis Long Pasta:
Spaghetti: Panjang dan lurus. Jenis pasta ini biasa Anda temui dalam hidangan spaghetti bolognaise atau carbonara.
Capelli d'Angelo atau Angle Hair: mirip spaghetti, tapi lebih tipis.
Vermicelli: tipis dan 'kurus' seperti cacing.
Fusilli: bentuknya panjang dan 'keriting'.
Bucatini: mirip spaghetti namun berlubang.


RIBBON CUT PASTA
Pasta ini berbentuk seperti pita yang memanjang. Umumnya lebar dan pipih. Jenis-jenis Ribbon Cut Pasta:
Fettuccine: mie panjang berukuran lebar, kira-kira 6.5 milimeter. Nama lainnya adalah 'little slices'.
Linguine: seperti spaghetti, tapi pipih.
Spaghetti alla Chitarra: mirip spaghetti namun berbentuk persegi dan mengandung telur.
Lasagna: pasta sangat lebar dan biasanya berbentuk persegi.
Stringozzi: tipis seperti tali sepatu.
Pappardelle: bentuknya lebar, datar seperti kertas, dan tebal.
Tagliatelle: sedikit lebih tipis dari fettucine.


SHORT-CUT PASTA
adalah pasta yang memiliki ukuran kecil, hanya sepanjang beberapa cm dengan berbagai bentuk. Jenis-jenis Short Cut pasta:
Calamarata: pasta berbentuk cincin lebar, seperti calamari.
Chifferi: seperti macaroni namun pendek dan lebar.
Fusilli: berbentuk spiral.
Penne: berbentuk tabung dengan ujung dipotong diagonal.
Rigatoni: tabung dengan sisi luar bergerigi.
Maccheroni: pasta berbentuk melengkung dan berlubang di kedua sisinya.
Orzo: bentuknya seperti beras


DECORATIVE PASTA
Mirip dengan short-cut pasta, namun memiliki bentuk yang unik dan spesifik. Jenis pasta seperti ini biasa Anda temui pada hidangan sop. Jenis-jenis Decorative Pasta:
Campanelle: pasta berbentuk bel, pipih, dengan pinggiran bergerigi.
Conchiglie: bentuknya seperti kerang.
Farfalle: pasta berbentuk dasi kupu-kupu
Fiori: bentuknya menyerupai bunga.
Rotini: bentuknya spiral.
Croxetti: pasta berbentuk koin.
Orecchiette: pasta berbentuk mangkuk.


STUFFED PASTA

Pasta yang dalamnya bisa diisi sesuai selera. Jenis-jenis Stuffed Pasta:
Cannelloni: pasta berbentuk gulungan.
Ravioli: pasta berbentuk pouch.
Tortellini: berbentuk cincin.
Agnolotti: berbentuk pouch setengah lingkaran.
Cappelletti: bentuknya seperti topi kecil

Sebenernya masih buaaanyak lagi yang saya temukan, tapi apadaya tenaga tak sampai, hehe. Untuk daftar jenis pasta lebih lengkap coba kunjungi site berikut: http://fr.academic.ru/dic.nsf/frwiki/1041682




Sumber Rujukan:
http://id.wikipedia.org/wiki/Pasta
http://www.republika.co.id/berita/gaya-hidup/kuliner/11/10/10/lsui9b-mengenal-varian-pasta
http://www.okefood.com/read/2011/09/26/299/507279/yuk-kenali-berbagai-jenis-pasta
http://woman.kapanlagi.com/kuliner/tips/dapur/6840-serba-serbi-15-jenis-pasta.html
http://www.sendokgarpu.com/articles/oh-lala----pasta-/359/
http://female.kompas.com/read/2010/01/15/19150798/Jenis.Pasta.Bukan.Cuma.Spaghetti

Selasa, 15 November 2011

Titi Laras Pentatonis



Repotnya punya anak banyak: suka ngga hafal dengan nama masing-masing anaknya. Kalau anak laki-laki di keluarga saya kebetulan namanya berbeda-beda. Sedang kami yang perempuan? Tiga-tiganya diawali dengan Edist-. Meski kami punya panggilan yang samasekali berbeda, entah kenapa Bapak saya, setiap kali memanggil, satu yang dimaksud, semuanya disebut :D. Lalu entah kenapa, saya suka sekali saat nama kami semua disebut: "(es)ti...,(a)la...,(i)da...!!"
Hm tahukah kawan, ti-la-da itu tiga nada yang berurutan dalam tangga nada yang umum digunakan dalam budaya kami, budaya Sunda :D (yaah pembukanya sembari curcol gapapa lah ya, hehe)
Tangga Nada/ Titi Laras Pentatonis ini terdiri dari 5 nada saja (Penta= lima, tone= nada). Namun mengenai bunyi nada ini, bisa saja berbeda-beda, tergantung dari nada skala/ laras-nya. Namun secara umum tetap diwakili oleh lambang
da-mi-na-ti-la-da [1-2-3-4-5-1']
Eits, jangan salah saat membaca nadanya. Pelambangan ini justru kebalikan dari tangga nada diatonis. Mulai dari nada da-mi- dan seterusnya, nadanya dari tinggi menuju rendah, terus merendah hingga nada da lagi. Jika pada tangga nada diatonis kita menjumpai lambang 1' sebagai do tinggi, di sini sebaliknya. 1' menandakan nada lebih rendah satu tingkatan (apa ya? kalo jaraknya 6 bukan oktaf kan :|) dari 1.
Inilah titi laras pentatonis dikategorikan berdasar larasnya:
1. Pelog Degung: da mi na ti la da [1 2 3 4 5 1],
    hampir sesuai dengan mi fa sol si do [1 '7 5 4 3 1] dalam nada diatonik Barat.
2. Madenda atau Sorog: da mi na ti la da [1 2 3 4 5 1],
    hampir mirip dengan si fa mi fa la [4 '3' 1 '7 6 4] dalam nada diatonik Barat.
3. Salendro: da mi na ti la da [1 2 3 4 5 1],
    hampir mirip dengan la sol fa re [2 '1' 6 5 4 2] dalam nada diatonik Barat
4. Mandalungan: skala yang jarang digunakan (begitu kata Wikipedia, hehe. Sampai sekarang pun saya belum pernah mendengar lagu yang dimainkan dengan laras ini)
Laras yang paling sering dipraktekkan dan paling populer adalah Pelog dan Salendro.
Penggunaan titi laras ini sangat bervariasi: mulai dari suling, kacapi, angklung, calung, bahkan nembangkeun pupuh juga memakai laras :).

Kamis, 10 November 2011

#fb ?


Bermula dari kebingungan kedua teman saya di twitter:
"Apa sih maksudnya #fb ? seriusan nanya." kira-kira gitu pertanyaannya. Setelah berbagai jawaban ngalor-ngidul lewat, akhirnya saya iseng googling. Ternyata itu aplikasi facebook yang memfasilitasi share dari twitter.

Loh, bukannya ada ya menunya di twitter?
Eits, ini beda. Kalau kita atur d twitternya, kan semua twit kita ada langsung muncul semua di facebook tuh. kalo fasilitas ini, namanya Selective Twitter, cuma nampilin twitter yang di akhirnya berhashtag #fb. Praktis dan ngga annoying. Yah kebanyakan temen saya, juga saya, sepakat bahwa twit yang mucul d fb terus-menerus itu annoying, terutama yang isinya ngga bisa user lain nikmati, misalnya obrolan dengan sesama pengguna twitter. Jadi biar ga  flooding, bolehlah aplikasi ini dipakai. Caranya? Kunjungi link ini:
http://apps.facebook.com/selectivetwitter/

Lalu untuk menggunakannya, temen-temen cukup membuat hashtag #fb di akhir twit yang akan di-share. Dengan menggunakan aplikasi ini, teman saya tidak perlu repot-repot untuk membuat post dua kali saat mereka nge-share sesuatu. Di samping itu, mereka juga bisa bebas berkomunikasi dengan pengguna twitter lain tanpa harus flooding ke facebook. Mau coba?

Jumat, 04 November 2011

Agar Tak Merugi saat Bulan Haji


Bulan Haji, tahukah pembaca bulan apa sebenarnya yang dimaksud?

Ialah Dzulhijjah, yang karena kemuliaannya dijadikan bulan haram selain bulan Dzulkaidah, Muharram, dan Rajab. Hanya di bulan inilah seluruh ummat Islam di belahan dunia manapun menyempurnakan rukun islam dengan menunaikan rukun kelima: berhaji. Allah menjanjikan begitu banyak pahala dan keutamaan bagi muslim yang menunaikan ibadah haji. Pada 9 Dzulhijjah, Allah dengan penuh rahmat, mengabulkan doa apapun yang dipanjatkan oleh peserta haji yang berwukuf di bukit Arafah. Tanpa terkecuali, tanpa ada yang menghalangi. Lalu, bagaimana nasib kita yang hajinya masih sebatas impian?

Sungguh Allah Maha Adil, Maha Penyayang. Bagi kita ummat muslim yang masih belum mampu melaksanakan ibadah haji, tetap ada amalan mulia yang dapat kita lakukan. Cukup dengan shaum seharii saja, Allah mengampuni dosa kita selama dua tahun:

 Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِي قَبْلَهُ وَالسَّنَةَ الَّتِي بَعْدَهُ وَصِيَامُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِي قَبْلَهُ
Puasa satu hari Arafah (tanggal 9 Dzulhijjah), aku berharap kepada Allah, Dia akan menghapuskan (dosa) satu tahun sebelumnya dan satu tahun setelahnya. Puasa hari 'Asyura' (tanggal 10 Muharram), aku berharap kepada Allah, Dia akan menghapuskan (dosa) satu tahun sebelumnya.” (HR. Muslim, no 1162, dari Abu Qatadah).
Coba inget-inget, itung-itung dosa tahun kemaren aja. Keitungkah? Itu baru yang tampak, belom ditambahin sama dosa yang ngga kita sadarin. Belom dosa tahun depan. Ngga kebayang. Nah, mumpung ada special offer, rugi dong kalo ngga dimanfaatin? grab it fast kalo kata iklan :D.

Btw udah tanggal 8 Dzulhijjah sekarang. So, niatin dari sekarang untuk shaum Arafah besok. Insya Allah kalo niatnya udah penuh, jalannya juga dipermudah sama Allah. Dimudahin bangun sahurnya, dilancarin shaumnya, dipenuhi ganjaran shaumnya :)).

Menjalani Hidup itu...


Waktu menjalani ospek di ITB (INKM 08 namanya), ada sesi bimbingan dari kakak tingkat. Beliau memberikan kami sebuah simulasi. Singkat tapi berkesan sampai sekarang.

"Coba sekarang siapkan empat potongan kertas. Kecil-kecil aja." Pandunya. Kami yang tidak tahu kemana arah simulasi itu, menurut saja. Saya robek kertas hingga menjadi empat potongan.

"Sudah? Sekarang...gambar sebuah bentuk, masing-masing satu di setiap kertas." lanjutnya. Have no idea, saya menggambar empat bangun dasar.
sebuah lingkaran, segitiga, persegi, dan trapesium
"Lalu...susun keempat gambar tersebut menjadi sebuah bangun baru. Harus ada artinya yaa."

Nah, ini tantangannya. Yaah, ah., aduh, kompak kami serukan. Ternyata sebagian besar menggambar asal saja, jadi bingung mau digambar apa. Akhirnya saya susun saja seperti ini:


kalau ditanya apa ini, saya mau jawab tugu! close enough.
Kakak pembimbing senyum-senyum aja memperhatikan tingkah kami. Lalu beliau mengelilingi ruangan, memperhatikan hasil karya kami satu per satu. Dua orang yang ditanya mengenai bangun apa yang dibuatnya, kebingungan.

Lalu beliau kembali ke depan ruangan, bertanya:
"Perasaan saya ngasih instruksinya gampang. Gampang kan ya? Langkah pertama? Gampang.. cuma ngerobek-robek kertas, selesai. Langkah kedua? Tinggal gambar. Langkah ketiga? Tinggal nyusun kan yaa..."

"Yang ketiga susah kaaak..." kompak jawaban kami.

Beliau senyum lagi. "Kenapa ngga gini aja," katanya sambil membentuk sebuah persegi panjang di papan tulis, yang kemudian dibaginya lagi menjadi empat persegi.
"Kalian susun dulu kotak-kotaknya, baru gambar sebuah bangun." lanjutnya. Lihatlah, apa yang beliau gambar:
emm oke, emang gambar versi saya jelek. aslinya bagus, i swear.
"Kalaupun dipisah, tetap ada bentuk utuh di masing-masing gambar."

"Sama seperti kita menjalani hidup ini, menjalani perkuliahan di sini. Empat tahun di kampus. Kalau kalian mikir acak seperti tadi; tahun pertama mau ngapain, tahun kedua ngapain lagi, tahun ketiga, keempat ngapain lagi, lulus nanti kalian dapet apa? Kenapa ngga merencanakan konsep keseluruhan terlebih dahulu. Tahun pertama kalian menanam benih, tumbuh tangkai. Tahun kedua kalian mendapatkan daun, tahun ketiga daun yang lebih banyak lagi. Hingga akhirnya pada tahun terakhir kalian mendapatkan bunga yang mekar. Setelah lulus, hasil kuliah kalian itu nyata."

Ya, menjalani hidup itu bukan dari hal-hal yang kita lakukan, baru menetapkan tujuan, baru mikir mau jadi apa. Tetapkan tujuan dahulu, baru lakukan hal-hal yang mendukung terwujudnya tujuan tersebut. Berfikir, bertindak konstruktif :).
***

Hem, lalu bagaimana dengan saya? karena tujuannya sudah ditetapkan yaitu menjadi PNS, ya ngga macem-macem. Pada awal perkuliahan saya punya misi konyol: mengumpulkan nametag kepanitiaan sebanyak-banyaknya. Yah bahkan dengan tujuan sekonyol itu, jika kita total dalam melakukannya toh banyak sekali manfaat. Bertemu dengan banyak kawan, banyak masalah, banyak kenangan, banyak pelajaran. 

Kamis, 03 November 2011

Selintas saat Walimahan Dian


"Nikah sebelum penempatan itu enak ya. Temen-temen belum pada kepisah jauh, adek-adek kampus masih pada kenal, temen sma, smp, sd masih pada ngampus. Fasilitas grup di fb bikin kita berasa reunian. Solidaritasnya masih kental. Kan sedih kalo pas nikah, kebanyakan yang datengnya kenalan orangtua kita. Yang kita kenal cuma satu dua. Enak kalo nikah muda. Nanti kalau nikahnya dua atau tiga tahun lagi, mungkin temen kita malah udah pada lupa kita yang mana. grup fb nya aja udah pada ga dicek lagi."

Yaaa tapi itu kalo marriage dipandang sebagai akhir. dimana pesta pernikahan adalah sebuah puncak. Saya jadi keingetan sebuah postingan di tumblr, bahwa di dunia ini, kebanyakan perempuan excited soal pernikahan, sebagian besar karena mereka akan memakai gaun indah, menjadi pusat perhatian, menjadi ratu, layaknya yang diimpikan setiap perempuan yang dicekokin Disney's Princess Series atau Barbie Fairy Tales.

Hmm jadi pengen ketawa sendiri. Padahal kan pernikahan itu sebuah awal, fase baru. Hampir mirip dengan kematian; kabar pernikahan juga merupakan sarana muhasabah/ instrospeksi diri, hanya saja dalam jangka yang lebih pendek: Sejauh apa kita telah mempersiapkan diri? Sejauh apa kita telah memantaskan diri?

girl's stuff

bagja kana Sunda

Taujih

 

Titik Senyap Copyright © 2008 Green Scrapbook Diary Designed by Buy Engagement Rings | Infidelity in Marriage by Blogger Templates