Minggu, 04 Desember 2011

Pembatas Buku: Sejenis Keisengan Lainnya



Hmm jadi sebenarnya, selama SMA saya sangat hobi maen koleksi, kaya anak SD. koleksi note lucu, kartu ucapan, kertas kado, pita roll dan berbagai jenis bahan craft lain meski ngga gitu dipake. Niat "Oh ini mau dibikin ini, ini bagus deh dibikin jadi itu." selalu terlintas saat saya liat-liat barang. Tapi realisasinya? mungkin cuma sekitar 5 %.
Bahkan sampai sekarang pun masih ada sekitar dua dus lagi yang masih belum dipakai. Mungkin inikah maksud Allah menggantung nasib saya beserta 1500an alumni STAN lain selama hampir dua bulan? Agar saya bisa memanfaatkan koleksi bahan saya menjadi sesuatu yang berguna?? *lebay, kan ga mungkin cuma gara-gara saya doang*
Yang jelas sih, ada untungnya juga saya punya jeda selepas wisuda. Jadi bisa nelusurin hobi-hobi yang tertunda. Bisa ngembaliin minat bersentuhan dengan buku yang terputus selepas SMA. Back to my-old-self.
*kata pembaca: Ini judul sama isi ko ga nyambung sih? *lalu siap-siap pergi* *
Aaah jangan pergi dulu teman, itu cuma prolog ko ><. 
Ini prolognya dikit lagiii aja:
Jadi, pas saya bongkar-bongkar dus, saya nemu satu plastik yang mencurigakan. isinya beberapa potongan kain flanel persegi panjang dan 2 huruf yang seperti b/d/q, juga beberapa lingkaran. Sejenak saya bengong dan membatin, "dulu saya mau ngapain ya?" 
Setelah beberapa lama loading, akhirnya otak saya nemuin fakta kalo dulu saya mau bikin pembatas buku, niruin contoh di buku yang entah sekarang bukunya ada di mana. Pertanyaan tersisa: Untuk apa huruf b/p/q dan lingkaran-lingkaran ini? Apapun itu, semoga saya ga niat bikin pembatas buku dengan hiasan 'Bobo', majalah langganan saya waktu kecil. How lame =_____=

Jadilah saya meneruskan proyek tertunda selama 3 tahun itu. Membuat pembatas buku dari dua lembaran flanel berukuran 20 x 4 cm (kira-kira segitu), dan huruf yang udah ada. Tapi waktu bikin pembatas buku yang ketiga, rupanya saya udah bosen (haha). Akhirnya kain flanel saya potong jadi lebih kecil lagi,tapi ternyata hasilnya malah aneh. Hm dasar ga dikerjain pake hati kali ya.

Rabu, 30 November 2011

Beaded Bangles: Hasil Keisengan Sehari


Waktu kelas 3 SMA, Bapak pernah ngasih saya dua buah mangkuk kaca (hngg mangkuk bukan ya, yg jelas wadah kecil) berisi manik-manik. Entah dapetnya darimana. I guess Bapak nemu barang sisa di ruangannya atau sisa prakarya di sekolahnya, terus daripada nganggur mending dikasi ke saya. Abis jumlah dan jenisnya juga nanggung, dan sejujurnya saya ngga punya ide itu manik-manik buat apaan. Akhirnya saya diemin aja. 
Lalu entah, mungkin saya udah bosen nganggur di rumah (masa-masa penantian SK dari kemenkeu), terus ngerasa senasib dengan seluruh elemen yang nganggur di rumah, akhirnya semua barang-barang yang saya tumpuk selama beberapa tahun akhirnya menjadi menarik di mata saya. Iseng saya beli kenur ikan dan benang karet, dan inilah hasilnya (sfx: Tarrrraaaa!!!!):





Beneran nanggung banget jumlah manik-maniknya sampe saya bingung mau ngombinasiinnya gimana (bilang aja ga kreatif, dis. pake alesan segala ==") dan akhirnya seluruh manik-maniknya cuma bisa kaya gitu hasilnya. Liat aja gelang yang manik-maniknya gede itu. Karena cuma ada lima biji, akhirnya saya bikin jadi gelang anak aja. Di sekitar saya banyak ko anak kecil yang bisa jadi korban buat pake gelang ini :3.
Sementara gelang yang dari kancing itu, saya niru pola satu gelang yang saya beli di Bragafest September lalu. Waktu itu saya beli sepuluh ribu loh, sementara kalo bikin ini cuma keluar (*nginget2 beli kancingnya berapaan yaa*) ga nyampe dua ribu rupiah.
Ngerasa senasib sama saya? Yuk manfaatin bahan-bahan yang ada. Kalopun ga bisa dipake sendiri, kan bisa dikasi ke orang lain, amal hehe..daripada barangnya mubadzir di rumah :)

Selasa, 29 November 2011

Bandung Green Fest 2011


Penasaran dengan aktivitas @Bdgberkebun , saya memutuskan untuk mengunjungi Green Fest yang diadakan 24-26 November 2011 lalu di Monumen Bandung. Ternyata buanyaaak banget yang bisa saya temukan disini. Ini beberapa foto yang berhasil saya kumpulkan :)

Pemanfaatan sampah beling kaca (jadi miniatur monas, gd sate, dan pot bunga).
Hanya saja u/ pemotongan masih digunakan alat khusus.

Kamis, 24 November 2011

Keteladanan Ibrahim dan Jiwa Kepemimpinan Anak



-Catatan Kajian Sabtu Dhuha 5-11-11 w/ Pak Adriano Rusfi, Psi.
Keteladanan Ibrahim
Melalui kisah para Nabi terdahulu, kita dapat mengambil hikmah bahwa salahsatu ciri adanya jiwa pemimpin ialah dengan memberikan yang terbaik dalam setiap hal yang diembankan padanya, menuntaskan setiap amanahnya dengan sempurna. Mari kita simak ayat berikut ini:
Dan (ingatlah), ketika Ibrahim diuji Tuhannya dengan beberapa kalimat, lalu dia melaksanakannya dengan sempurna. Dia (Allah) berfirman, "Sesungguhnya Aku menjadikan engkau sebagai pemimpin bagi seluruh manusia." Dia (Ibrahim) berkata, "Dan (juga) dari anak cucuku?" Allah berfirman, "(Benar, tetapi) janji-Ku tidak berlaku bagi orang-orang zalim." (Q.S. Al Baqarah: 124)
Nabi Ibrahim a.s. dijadikan pemimpin atas kaumnya setelah beliau melaksanakan perintah-perintah Allah dengan sempurna. Allah-lah pemilik kepemimpinan, dan kepemimpinan itu dari Allah bagi siapa saja yang fit & proper untuk mengembannya.
"Katakanlah (Muhammad), "Wahai Tuhan Pemilik kekuasaan kepada siapapun yang Engkau kehendaki, dan Engkau cabut kekuasaan dari siapa pun yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan siapa pun yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sungguh, Engkau Maha kuasa atas segala sesuatu." (Q.S. Ali Imran: 26)
Jadi, untuk menyandang kepemimpinan, yang perlu dilakukan bukanlah merebutnya dari penguasa yang lama, melainkan memantaskan diri agar Allah berkenan memberikan kepemimpinan kita. Ihsan dalam melakukan sesuatu. Niat dan menargetkan yang terbaik.
Ya, Allah meminta yang terbaik dari diri kita. Ahsanu amala, sebaik-baik, yang terbaik perbuatannya. Coba renungkan hadits berikut ini:
"Bila kamu melihat kemungkaran, ubahlah dengan tanganmu. Bila tak mampu ubahlah dengan lisanmu. bila tak sanggup, ubahlah dengan hatimu, dan itu adalah selemah-lemah iman." (HR. Muslim)
Mengapa urutannya bukan "Ubahlah dengan hatimu, lalu jika mampu, ubahlah dengan lisanmu, lalu jika mampu, ubahlah dengan tanganmu..."
Mengapa?
Karena Allah meminta kita mengusahakan yang terbaik dari diri kita. Adapun Allah, tidak membebani seorang hamba melebihi yang dapat ditanggungnya. Subhanallah, sungguh Allah Maha Bijaksana :).
Dari ayat Q.S. Al Baqarah ayat 24 tadi, masih ada hal lain yang dapat kita ambil. Perhatikanlah saat Ibrahim a.s. bertanya kepada Allah SWT, apakah kepemimpinan yang diberikan padanya itu akan diturunkan juga pada anak-anaknya. Lalu Allah SWT menjawab bahwa kepemimpinan tidak berlaku bagi turunannya yang zalim.
Bukan berarti bahwa turunan Nabi Ibrahim a.s. adalah orang-orang yang zalim seluruhnya. Setelahnya pun, Ismail a.s. menjadi pimpinan di kaumnya. Bagian ayat ini mengindikasikan, bahwa kepemimpinan bukanlah warisan. Hak untuk memberikan kepemimpinan masih tetap di tangan Allah. Allah tak akan berkenan memberikan kepemimpinan pada pihak yang zalim. Seperti apakah pemimpin yang zalim itu? Pemimpin yang serba tanggung, melaksanakan amanah seadanya saja. Tidak mengusahakan yang terbaik.
Karena kepemimpinan bukanlah sesuatu yang diwariskan. Maka bagaimana kita mengalihkan tongkat estafet kepemimpinan itu kepada generasi yang mukmin, yang juga berjuang untuk menegakkan dien-Nya? Karena sungguh Allah melarang kita mengambil pimpinan dari kaum lain selain mukmin (Q.S. Al Maidah: 51) Bagaimana agar turunan kita kelak dapat meneruskan kepemimpinan di muka bumi? (ehm, ini emang temanya jiwa kepemimpinan anak, jadi asumsinya pendengarnya udah punya anak semua. Yah gapapalah buat bekal nanti. Lebih baik terlalu dini daripada telat, kan waktu ga bisa di-rewind ya ga :D). Jalannya cuma satu: melalui proses pendidikan.
Jiwa Kepemimpinan Anak
Penting ngga sih membekali diri anak dengan sifat-sifat kepemimpinan? Tentu penting. Anak lelaki akan tumbuh menjadi pemimpin bagi istri dan anak-anaknya kelak. Anak perempuan akan tumbuh menjadi pemimpin dalam rumah tangganya kelak. Minimal agar sang anak dapat memimpin dirinya sendiri. Agar ia dapat mandiri menjalani hidupnya sendiri. Tidak terbawa arus kemudian ended up being nothing. Naudzubillah.
"Setiap kalian adalah pemimpin dan bertanggung jawab atas apa yang di pimpinnya, Seorang penguasa adalah pemimpin bagi rakyatnya dan bertanggung jawab atas mereka, seorang istri adalah pemimpin di rumah suaminya dan dia bertanggung jawab atasnya. Seorang hamba sahaya adalah penjaga harga tuannya dan dia bertanggung jawab atasnya." (HR Bukhari)
So, karena kepemimpinan bukanlah keturunan melainkan sesuatu yang dibentuk oleh masing-masing individu, orangtua berperan penting dalam pendidikan kepemimpinan si anak ini. Berikut poin-poin penting untuk diperhatikan:
a. Dewasakan anak
Mengapa harus dewasa dulu? Karena pemimpin jelas memikul tanggung jawab. Sedangkan anak-anak, jangankan tentang urusan dunia, urusan akhirat saja ia tak bertanggung jawab karena masih dalam tanggungan orangtuanya.
Dalam islam, seseorang dianggap dewasa saat ia mencapai akil balig. Dewasa akal dan jasmaninya. Eits, jangan dulu dipandang sepele karena saat agama kita mensyaratkan akil balig bersama-sama. Seseorang yang sudah akil namun belum balig, belumlah dianggap dewasa. Adakah orang yang seperti itu? Tentu saja ada. Contohnya adalah Imam Syafi'i. Beliau mengeluarkan fatwa mengenai shaum sedangkan ia sendiri tidak melaksanakan shaum (kalo ga salah umur beliau 12 tahun waktu itu, cmiiw).
Yang harus diwaspadai adalah fenomena saat ini menunjukkan gejala yang sebaliknya. Sudah balig, namun akilnya belum sampai. Lihat aja, anak TK aja sekarang udah ada yang pacaran ==". Ini yang mengkhawatirkan. Saat kebutuhan jasmaninya sudah mendewasa, akilnya masih kekanakan. Sang akal belum dapat mengendalikan sempurna, sedangkan nafsu dan ego sudah telanjur tinggi. Bahaya, bukan? Ini menjadi peer tersendiri untuk orangtua sekarang ini (fuh, beratnya jadi orang tua jaman sekarang).
Sebelum keduanya dicapai sang anak, maka akan sulit untuk memberikan pendidikan mengenai kepemimpinan ini. Dewasakanlah anak, sehingga ia dapat diajak berdialog. Al Qur'an mengisahkan Nabi Ibrahim mencontohkan hal ini:
“Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: “Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu, maka fikirkanlah apa pendapat mu! ...” (QS.As-Shaffat:102)
b. Saat anak sudah dewasa (akil balig), Ikhlaskanlah anak menjadi seorang yang dewasa
Dikatakan bahwa (ini udah sering saya denger tapi lupa dri metode mana ya T_T) cara mendidik anak yang tepat, berdasarkan keadaan psikologis si anak adalah 7 tahun pertama dengan menjadikannya raja, 7 tahun kedua dengan menjadikannya jundi/ prajurit, dan 7 tahun ketiga dengan memposisikannya sebagai teman, setara. Selalu berkomunikasi dengan kalimat instruksional akan memposisikan sang anak selamanya menjadi anak buah.
Masih dalam Q.S. As Shaffat ayat: 102, Nabi Ibrahim mengajak berbicara pada anaknya Ismail dengan memposisikannya setara. Bayangkan jika Ismail masih diposisikan sebagai anak kecil, pastilah Nabi Ibrahim menggunakan kalimat perintah. Akan tetapi tidak, beliau menyampaikannya dengan kalimat berita, meminta pendapat dari sang anak.
Saya beberapa kali menemukan orangtua yang tidak rela anaknya tumbuh dewasa. Anaknya sudah dewasa tetapi masih diperlakukan sebagai anak kecil. Diatur ini-itu, ditelepon setiap beberapa jam sekali untuk menanyakan dia lagi ngapain, sama siapa, tidak boleh bepergian selain dengan keluarga--intinya, tidak diperkenankan membuat keputusan sendiri. Ada banyak kisah anak lelaki yang sudah menikah saja, ibunya masih ngurusin ini-itu, seakan istri dan ibunya rebutan :D.
Padahal, salahsatu tanda kedewasaan itu, ia dapat membuat keputusan sendiri. Seorang pemimpin pun, dituntut untuk mampu mengambil putusan-putusan yang tepat saat genting. Bagaimana jika pemimpin tak dapat mengambil keputusan? akan kacau keadaan kaum yang dipimpinnya.
Lalu apakah jawaban dari Ismail a.s. mengenai hal ini? masih dalam ayat yang sama:
"...ia menjawab: “Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepada-mu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar.” (Q.S. As Shaffat:102)
Dari caranya menjawab, terlihat jelas kedewasaannya. Ia memilih apa yang paling diyakininya meski ayahnya memberikan opsi terbuka. Sebuah perkara yang besar: bahwa ia akan disembelih. Meski perintah dari Allah, jiwa kekanakan akan lebih mementingkan egonya sendiri. Jika Ismail masih kekanakan, tentu ia akan menolak terang-terangan.
c. Menumbuhkan Nilai-Nilai Cinta
Dalam ayat Q.S. As Shaffat 102 tadi, Nabi Ibrahim menggunakan kata 'Yaa Bunayya', panggilan kepada anak dengan rasa cinta, bukan sekedar 'Yaa Ibnu'. Maka apa balasan dari Ismail a.s.?
'Yaa Abati' atau wahai ayahku tercinta, bukan sekedar 'Yaa Abi'. Ya, cinta akan berbalaskan cinta. Sebaik-baik pemimpin adalah yang mencintai kaum dan dicintai pula oleh kaumnya, bukan? Maka sungguh penting untuk menumbuhkan rasa cinta pada sang anak dalam pendidikan kepemimpinannya.
d. Sastra Memegang Peranan Penting
Sejatinya hakikat sastra ialah untuk memanusiakan manusia. Merupakan suatu anggapan yang salah jika bahasa hanya dipandang sebagai alat komunikasi saja. Sesungguhnya, bahasa merupakan sebuah perwujudan dari peradaban, bahasa merupakan sarana pendidikan. bahasa mencerminkan budaya dan peradaban. bahasa merupakan alat untuk berdagang, untuk meyakinkan orang, untuk menghubungkan hati dengan hati: maknanya jauh lebih dalam.
Umar bin Khatab mengatakan: Ajarkan anakmu sastra, maka ia akan belajar menjadi pemberani. Hmm..pemimpin memang selayaknya berbahasa, berkata-kata, berkomunikasi bagus :).
Bahkan ustadz ini memberikan nasihat, untuk tidak mendidik anak dengan bi/multilingual kepada anak sejak dini, karena hal tersebut akan membuat anak buta akan sastra setiap bahasa yang dikenalnya. Didik anak hingga ia teguh bahasa ibunya, insya Allah kelak ia tidak akan kesulitan dalam mempelajari bahasa lain nantinya :)

Sabtu, 19 November 2011

Roti Maryam/ Roti Cane


Saya baru denger roti maryam beberapa hari lalu, dan ternyata rotinya hampir sama dengan roti cane, cuma lebih tebal aja. Tapi meski roti cane terdengar lebih akrab, saya belom pernah nyicip roti cane. Sedih kan? sediiih. Akhirnya saya googling aja siapa tau ada resep yang gampang, bisa ditiru. Mau tahu juga? Ayo langsung ke resepnya aja deh!

Roti Maryam

taken from http://doyan-masak.info/2011/07/resep-roti-maryam-khas-timur-tengah.html/

Bahan:
a. tepung terigu protein tinggi 500 gram
b. air 200 ml
c. telur ayam 2 butir
d. garam secukupnya
e. mentega/ margarin 125 gram

Cara bikinnya:
1.Kocok telur, masukkan terigu. Tuangkan air sedikit demi sedikit. Uleni adonan hingga kalis. Tipiskan adonan, olesi bagian atasnya dengan mentega. Gulung dan padatkan.
2.Potong adonan sepanjang 6 cm, simpan dalam lemari es selama kurang lebih 15 menit. Keluarkan dari lemari es.
3.Pipihkan adonan dengan ketebalan menurut selera.
4.Panggang roti di atas wajan anti lengket atao oven diatas loyang bersemir mentega hingga matang. Angkat.
5.Sajikan hangat dengan madu dan susu kental manis, atau dengan kari dan gulai.

Nah simpel banget kaan? *padahal belom nyoba*
Roti Maryam ini roti khas daerah Arab/ Timur Tengah, sedangkan Roti Cane khas India. cara bikinnya lumayan lebih ribet dibanding roti Maryam, hehe

Roti Cane

Bahan: 
a. 250 gr tepung terigu
b. 1 btr telur ayam
c. ½ sdt garam
d. 80 ml air matang
e. 50 sdm minyak samin

Cara Membuat:
1. Campur tepung terigu, telur, garam, 2 sdm minyak samin dan air. Uleni sampai adonan berubah menjadi kalis.
2. Bagi adonan menjadi 7 bagian, bentuk bola-bola lalu tutup dengan serbet bersih. Diamkan selama 1 jam.
3. Ambil satu adonan, giling sampai tipis, olesi dengan sisa minyak samin lalu gulung, sambil diputar-putar di atas meja. Bentuk konde dan istirahatkan selama 30 menit.
4. Panaskan wajan pipih, beri sedikit minyak samin. Ambil satu adonan, giling tipis dan goreng hingga kecokelatan dan matang, angkat.

*minyak samin ini seringkali digunakan saat mengolah nasi kebuli atau daging kambing. Padat seperti mentega, tapi lebih lembek

Selamat Mencoba, untuk Anda dan untuk saya juga :D

Jumat, 18 November 2011

Kenalan Sama Pasta, yuk?


Yuuuk....

Tempo hari saya membaca artikel Republika online yang mengulas tentang beberapa maca pasta. Wah, saya jadi tertarik untuk mengetahui lebih jauh, terutama berbagai jenis pastanya. Segera saja kita lihat apa saja yang sudah saya temukan tentang pasta. Taraaa, ini dia!

mesin ekstrusi


Apa itu Pasta?
Pasta itu..masakan olahan khas Italia, dibuat dari campuran tepung terigu (semolino atau campuran terigu semolina-farina), air, telur, dan garam. Adonan ini dibentuk menjadi berbagai bentuk yang dari bentuknya itulah pasta dikategorikan dengan nama yang berbeda-beda.

Pasta Itu...Sehat!!
Karena terbuat dari terigu, maka pasta umumnya mengandung karbohidrat dan memiliki indeks glikemik yang tinggi. Kini, produsen pasta membuat varian yang mereka sebut lebih menyehatkan, terbuat dari gandum utuh sehingga lebih kaya serat dan mengandung banyak vitamin dan mineral yang diperlukan tubuh.

Pasta Segar-Pasta Kering
Disebut pasta segar jika pasta dibuat secara manual dengan tangan, biasanya home-made. Karena kadar airnya yang tinggi, pasta segar tidak dapat bertahan lama dan memerlukan waktu yang sebentar saja untuk diolah menjadi masakan.
Sedangkan pasta kering merupakan pasta yang dibuat oleh pabrikan menggunakan mesin ekstrusi. Pasta ini dapat tahan lama, bahkan hingga 3 tahun, karena kadar airnya yang hanya 10%.


Jenis-Jenis Pasta
Jenis pasta yang berbeda ternyata memiliki waktu dan cara pengolahan yang berbeda pula agar mencapai hasil yang maksimal. Untuk itu, disarankan agar tidak memasak dua atau lebih jenis pasta yang berbeda dalam satu panci. Pasta menurut bentuknya dapat dikategorikan sebagai berikut:


LONG/ STRAND PASTA

Pasta berbentuk panjang seperti mie. Jenis-jenis Long Pasta:
Spaghetti: Panjang dan lurus. Jenis pasta ini biasa Anda temui dalam hidangan spaghetti bolognaise atau carbonara.
Capelli d'Angelo atau Angle Hair: mirip spaghetti, tapi lebih tipis.
Vermicelli: tipis dan 'kurus' seperti cacing.
Fusilli: bentuknya panjang dan 'keriting'.
Bucatini: mirip spaghetti namun berlubang.


RIBBON CUT PASTA
Pasta ini berbentuk seperti pita yang memanjang. Umumnya lebar dan pipih. Jenis-jenis Ribbon Cut Pasta:
Fettuccine: mie panjang berukuran lebar, kira-kira 6.5 milimeter. Nama lainnya adalah 'little slices'.
Linguine: seperti spaghetti, tapi pipih.
Spaghetti alla Chitarra: mirip spaghetti namun berbentuk persegi dan mengandung telur.
Lasagna: pasta sangat lebar dan biasanya berbentuk persegi.
Stringozzi: tipis seperti tali sepatu.
Pappardelle: bentuknya lebar, datar seperti kertas, dan tebal.
Tagliatelle: sedikit lebih tipis dari fettucine.


SHORT-CUT PASTA
adalah pasta yang memiliki ukuran kecil, hanya sepanjang beberapa cm dengan berbagai bentuk. Jenis-jenis Short Cut pasta:
Calamarata: pasta berbentuk cincin lebar, seperti calamari.
Chifferi: seperti macaroni namun pendek dan lebar.
Fusilli: berbentuk spiral.
Penne: berbentuk tabung dengan ujung dipotong diagonal.
Rigatoni: tabung dengan sisi luar bergerigi.
Maccheroni: pasta berbentuk melengkung dan berlubang di kedua sisinya.
Orzo: bentuknya seperti beras


DECORATIVE PASTA
Mirip dengan short-cut pasta, namun memiliki bentuk yang unik dan spesifik. Jenis pasta seperti ini biasa Anda temui pada hidangan sop. Jenis-jenis Decorative Pasta:
Campanelle: pasta berbentuk bel, pipih, dengan pinggiran bergerigi.
Conchiglie: bentuknya seperti kerang.
Farfalle: pasta berbentuk dasi kupu-kupu
Fiori: bentuknya menyerupai bunga.
Rotini: bentuknya spiral.
Croxetti: pasta berbentuk koin.
Orecchiette: pasta berbentuk mangkuk.


STUFFED PASTA

Pasta yang dalamnya bisa diisi sesuai selera. Jenis-jenis Stuffed Pasta:
Cannelloni: pasta berbentuk gulungan.
Ravioli: pasta berbentuk pouch.
Tortellini: berbentuk cincin.
Agnolotti: berbentuk pouch setengah lingkaran.
Cappelletti: bentuknya seperti topi kecil

Sebenernya masih buaaanyak lagi yang saya temukan, tapi apadaya tenaga tak sampai, hehe. Untuk daftar jenis pasta lebih lengkap coba kunjungi site berikut: http://fr.academic.ru/dic.nsf/frwiki/1041682




Sumber Rujukan:
http://id.wikipedia.org/wiki/Pasta
http://www.republika.co.id/berita/gaya-hidup/kuliner/11/10/10/lsui9b-mengenal-varian-pasta
http://www.okefood.com/read/2011/09/26/299/507279/yuk-kenali-berbagai-jenis-pasta
http://woman.kapanlagi.com/kuliner/tips/dapur/6840-serba-serbi-15-jenis-pasta.html
http://www.sendokgarpu.com/articles/oh-lala----pasta-/359/
http://female.kompas.com/read/2010/01/15/19150798/Jenis.Pasta.Bukan.Cuma.Spaghetti

Selasa, 15 November 2011

Titi Laras Pentatonis



Repotnya punya anak banyak: suka ngga hafal dengan nama masing-masing anaknya. Kalau anak laki-laki di keluarga saya kebetulan namanya berbeda-beda. Sedang kami yang perempuan? Tiga-tiganya diawali dengan Edist-. Meski kami punya panggilan yang samasekali berbeda, entah kenapa Bapak saya, setiap kali memanggil, satu yang dimaksud, semuanya disebut :D. Lalu entah kenapa, saya suka sekali saat nama kami semua disebut: "(es)ti...,(a)la...,(i)da...!!"
Hm tahukah kawan, ti-la-da itu tiga nada yang berurutan dalam tangga nada yang umum digunakan dalam budaya kami, budaya Sunda :D (yaah pembukanya sembari curcol gapapa lah ya, hehe)
Tangga Nada/ Titi Laras Pentatonis ini terdiri dari 5 nada saja (Penta= lima, tone= nada). Namun mengenai bunyi nada ini, bisa saja berbeda-beda, tergantung dari nada skala/ laras-nya. Namun secara umum tetap diwakili oleh lambang
da-mi-na-ti-la-da [1-2-3-4-5-1']
Eits, jangan salah saat membaca nadanya. Pelambangan ini justru kebalikan dari tangga nada diatonis. Mulai dari nada da-mi- dan seterusnya, nadanya dari tinggi menuju rendah, terus merendah hingga nada da lagi. Jika pada tangga nada diatonis kita menjumpai lambang 1' sebagai do tinggi, di sini sebaliknya. 1' menandakan nada lebih rendah satu tingkatan (apa ya? kalo jaraknya 6 bukan oktaf kan :|) dari 1.
Inilah titi laras pentatonis dikategorikan berdasar larasnya:
1. Pelog Degung: da mi na ti la da [1 2 3 4 5 1],
    hampir sesuai dengan mi fa sol si do [1 '7 5 4 3 1] dalam nada diatonik Barat.
2. Madenda atau Sorog: da mi na ti la da [1 2 3 4 5 1],
    hampir mirip dengan si fa mi fa la [4 '3' 1 '7 6 4] dalam nada diatonik Barat.
3. Salendro: da mi na ti la da [1 2 3 4 5 1],
    hampir mirip dengan la sol fa re [2 '1' 6 5 4 2] dalam nada diatonik Barat
4. Mandalungan: skala yang jarang digunakan (begitu kata Wikipedia, hehe. Sampai sekarang pun saya belum pernah mendengar lagu yang dimainkan dengan laras ini)
Laras yang paling sering dipraktekkan dan paling populer adalah Pelog dan Salendro.
Penggunaan titi laras ini sangat bervariasi: mulai dari suling, kacapi, angklung, calung, bahkan nembangkeun pupuh juga memakai laras :).

Kamis, 10 November 2011

#fb ?


Bermula dari kebingungan kedua teman saya di twitter:
"Apa sih maksudnya #fb ? seriusan nanya." kira-kira gitu pertanyaannya. Setelah berbagai jawaban ngalor-ngidul lewat, akhirnya saya iseng googling. Ternyata itu aplikasi facebook yang memfasilitasi share dari twitter.

Loh, bukannya ada ya menunya di twitter?
Eits, ini beda. Kalau kita atur d twitternya, kan semua twit kita ada langsung muncul semua di facebook tuh. kalo fasilitas ini, namanya Selective Twitter, cuma nampilin twitter yang di akhirnya berhashtag #fb. Praktis dan ngga annoying. Yah kebanyakan temen saya, juga saya, sepakat bahwa twit yang mucul d fb terus-menerus itu annoying, terutama yang isinya ngga bisa user lain nikmati, misalnya obrolan dengan sesama pengguna twitter. Jadi biar ga  flooding, bolehlah aplikasi ini dipakai. Caranya? Kunjungi link ini:
http://apps.facebook.com/selectivetwitter/

Lalu untuk menggunakannya, temen-temen cukup membuat hashtag #fb di akhir twit yang akan di-share. Dengan menggunakan aplikasi ini, teman saya tidak perlu repot-repot untuk membuat post dua kali saat mereka nge-share sesuatu. Di samping itu, mereka juga bisa bebas berkomunikasi dengan pengguna twitter lain tanpa harus flooding ke facebook. Mau coba?

Jumat, 04 November 2011

Agar Tak Merugi saat Bulan Haji


Bulan Haji, tahukah pembaca bulan apa sebenarnya yang dimaksud?

Ialah Dzulhijjah, yang karena kemuliaannya dijadikan bulan haram selain bulan Dzulkaidah, Muharram, dan Rajab. Hanya di bulan inilah seluruh ummat Islam di belahan dunia manapun menyempurnakan rukun islam dengan menunaikan rukun kelima: berhaji. Allah menjanjikan begitu banyak pahala dan keutamaan bagi muslim yang menunaikan ibadah haji. Pada 9 Dzulhijjah, Allah dengan penuh rahmat, mengabulkan doa apapun yang dipanjatkan oleh peserta haji yang berwukuf di bukit Arafah. Tanpa terkecuali, tanpa ada yang menghalangi. Lalu, bagaimana nasib kita yang hajinya masih sebatas impian?

Sungguh Allah Maha Adil, Maha Penyayang. Bagi kita ummat muslim yang masih belum mampu melaksanakan ibadah haji, tetap ada amalan mulia yang dapat kita lakukan. Cukup dengan shaum seharii saja, Allah mengampuni dosa kita selama dua tahun:

 Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِي قَبْلَهُ وَالسَّنَةَ الَّتِي بَعْدَهُ وَصِيَامُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِي قَبْلَهُ
Puasa satu hari Arafah (tanggal 9 Dzulhijjah), aku berharap kepada Allah, Dia akan menghapuskan (dosa) satu tahun sebelumnya dan satu tahun setelahnya. Puasa hari 'Asyura' (tanggal 10 Muharram), aku berharap kepada Allah, Dia akan menghapuskan (dosa) satu tahun sebelumnya.” (HR. Muslim, no 1162, dari Abu Qatadah).
Coba inget-inget, itung-itung dosa tahun kemaren aja. Keitungkah? Itu baru yang tampak, belom ditambahin sama dosa yang ngga kita sadarin. Belom dosa tahun depan. Ngga kebayang. Nah, mumpung ada special offer, rugi dong kalo ngga dimanfaatin? grab it fast kalo kata iklan :D.

Btw udah tanggal 8 Dzulhijjah sekarang. So, niatin dari sekarang untuk shaum Arafah besok. Insya Allah kalo niatnya udah penuh, jalannya juga dipermudah sama Allah. Dimudahin bangun sahurnya, dilancarin shaumnya, dipenuhi ganjaran shaumnya :)).

Menjalani Hidup itu...


Waktu menjalani ospek di ITB (INKM 08 namanya), ada sesi bimbingan dari kakak tingkat. Beliau memberikan kami sebuah simulasi. Singkat tapi berkesan sampai sekarang.

"Coba sekarang siapkan empat potongan kertas. Kecil-kecil aja." Pandunya. Kami yang tidak tahu kemana arah simulasi itu, menurut saja. Saya robek kertas hingga menjadi empat potongan.

"Sudah? Sekarang...gambar sebuah bentuk, masing-masing satu di setiap kertas." lanjutnya. Have no idea, saya menggambar empat bangun dasar.
sebuah lingkaran, segitiga, persegi, dan trapesium
"Lalu...susun keempat gambar tersebut menjadi sebuah bangun baru. Harus ada artinya yaa."

Nah, ini tantangannya. Yaah, ah., aduh, kompak kami serukan. Ternyata sebagian besar menggambar asal saja, jadi bingung mau digambar apa. Akhirnya saya susun saja seperti ini:


kalau ditanya apa ini, saya mau jawab tugu! close enough.
Kakak pembimbing senyum-senyum aja memperhatikan tingkah kami. Lalu beliau mengelilingi ruangan, memperhatikan hasil karya kami satu per satu. Dua orang yang ditanya mengenai bangun apa yang dibuatnya, kebingungan.

Lalu beliau kembali ke depan ruangan, bertanya:
"Perasaan saya ngasih instruksinya gampang. Gampang kan ya? Langkah pertama? Gampang.. cuma ngerobek-robek kertas, selesai. Langkah kedua? Tinggal gambar. Langkah ketiga? Tinggal nyusun kan yaa..."

"Yang ketiga susah kaaak..." kompak jawaban kami.

Beliau senyum lagi. "Kenapa ngga gini aja," katanya sambil membentuk sebuah persegi panjang di papan tulis, yang kemudian dibaginya lagi menjadi empat persegi.
"Kalian susun dulu kotak-kotaknya, baru gambar sebuah bangun." lanjutnya. Lihatlah, apa yang beliau gambar:
emm oke, emang gambar versi saya jelek. aslinya bagus, i swear.
"Kalaupun dipisah, tetap ada bentuk utuh di masing-masing gambar."

"Sama seperti kita menjalani hidup ini, menjalani perkuliahan di sini. Empat tahun di kampus. Kalau kalian mikir acak seperti tadi; tahun pertama mau ngapain, tahun kedua ngapain lagi, tahun ketiga, keempat ngapain lagi, lulus nanti kalian dapet apa? Kenapa ngga merencanakan konsep keseluruhan terlebih dahulu. Tahun pertama kalian menanam benih, tumbuh tangkai. Tahun kedua kalian mendapatkan daun, tahun ketiga daun yang lebih banyak lagi. Hingga akhirnya pada tahun terakhir kalian mendapatkan bunga yang mekar. Setelah lulus, hasil kuliah kalian itu nyata."

Ya, menjalani hidup itu bukan dari hal-hal yang kita lakukan, baru menetapkan tujuan, baru mikir mau jadi apa. Tetapkan tujuan dahulu, baru lakukan hal-hal yang mendukung terwujudnya tujuan tersebut. Berfikir, bertindak konstruktif :).
***

Hem, lalu bagaimana dengan saya? karena tujuannya sudah ditetapkan yaitu menjadi PNS, ya ngga macem-macem. Pada awal perkuliahan saya punya misi konyol: mengumpulkan nametag kepanitiaan sebanyak-banyaknya. Yah bahkan dengan tujuan sekonyol itu, jika kita total dalam melakukannya toh banyak sekali manfaat. Bertemu dengan banyak kawan, banyak masalah, banyak kenangan, banyak pelajaran. 

Kamis, 03 November 2011

Selintas saat Walimahan Dian


"Nikah sebelum penempatan itu enak ya. Temen-temen belum pada kepisah jauh, adek-adek kampus masih pada kenal, temen sma, smp, sd masih pada ngampus. Fasilitas grup di fb bikin kita berasa reunian. Solidaritasnya masih kental. Kan sedih kalo pas nikah, kebanyakan yang datengnya kenalan orangtua kita. Yang kita kenal cuma satu dua. Enak kalo nikah muda. Nanti kalau nikahnya dua atau tiga tahun lagi, mungkin temen kita malah udah pada lupa kita yang mana. grup fb nya aja udah pada ga dicek lagi."

Yaaa tapi itu kalo marriage dipandang sebagai akhir. dimana pesta pernikahan adalah sebuah puncak. Saya jadi keingetan sebuah postingan di tumblr, bahwa di dunia ini, kebanyakan perempuan excited soal pernikahan, sebagian besar karena mereka akan memakai gaun indah, menjadi pusat perhatian, menjadi ratu, layaknya yang diimpikan setiap perempuan yang dicekokin Disney's Princess Series atau Barbie Fairy Tales.

Hmm jadi pengen ketawa sendiri. Padahal kan pernikahan itu sebuah awal, fase baru. Hampir mirip dengan kematian; kabar pernikahan juga merupakan sarana muhasabah/ instrospeksi diri, hanya saja dalam jangka yang lebih pendek: Sejauh apa kita telah mempersiapkan diri? Sejauh apa kita telah memantaskan diri?

Kamis, 27 Oktober 2011

october wish



Senin, 24 Oktober 2011

Bahwasanya Cinta


Bahwasanya cinta juga merupakan sebentuk kepercayaan,
bahwa sang pecinta hati mampu menjaga dan merawat hati

Sungguh, jika kamu telah terlampau kecewa
tak mau kecewa lagi untuk kesekian kalinya

oleh mereka yang kamu beri hatimu utuh
tetapi kamu mendapatkannya kembali terkeping-keping

Sungguh, saat dirimu tak tahu lagi
kemana serakan keping hatimu harus dibawa pergi
tak tahu lagi
kemana harus melabuhkan hati

Tutuplah matamu
ingatlah kemana kamu harus kembali

Sang Pecinta, Maha Pecinta hatimu
memintamu untuk mempercayai-Nya

utuh, penuh

Berikan hatimu pada-Nya
rasakan kepingan hatimu terekat kembali
guratan luka terobati

Saat hatimu telah utuh kembali,
tegakah kamu untuk melupakan-Nya lagi?


***
ditulis saat Workshop Kepenulisan w/ Salim A. Fillah. Waktu itu pesertanya harus menulis essay, namun entah mengapa yang terpikir malah puisi =,=


Kamis, 06 Oktober 2011

Itadakimaasu!!





Pegel adalah ketika kamu gerak jalan dari halte BI-Masjid Istiqlal, gelantungan di transjakarta sepanjang jalan, dan mengayuh sepeda yang antara ban depan dan ban belakangnya ga lurus, satu putaran kawasan monas penuh.

Tapi itu cuma satu-satunya efek samping dari hari yang menyenangkan ini, dimana saya bisa hang out barengan makhluk-makhluk yang tertinggal di Bintaro (deri, sandi, titan, mb ninuk), makan es krim tradisional di Ragusa yang saya idam-idamkan (iya, berasa ngidam, penasaran terus sebelum diturutin teh), ngunjungin sisi-sisi Jakarta yang belom saya lihat (kota tua sewaktu sepi, ke asemka, dan juga Istiqlal haha :D). thanks for today!! (eh udah kemaren ya, ini kan udah pagi)


Kamis, 29 September 2011

Tentang Judul


"Hmm judulnya apa yaa...kok kata-katanya biasa aja. Padahal momennya ngga segitu biasanya. Hmm.. ini? Ah, jangan. Itu? loh ko ga nyambung sama ceritanya..."


Kalo lagi nulis, apapun..entah curhat, artikel, fiksi, puisi...suka bingung ga sih buat nyari judul? Judul yang simpel, tapi catchy. Tentunya tulisan yang udah kita bikin sepenuh hati, pengennya dibaca dan diapresiasi banyak orang, kan? Bahkan kadang ada tulisan asal pun, kita pengen banyak orang baca tulisan kita u,u.

Nah, hal yang sama terjadi sama saya. Jujur saya bukan orang yang punya kreativitas memadai dalam sastra. Perbendaharaan kata pun ngga banyak. Beberapa momen yang ingin saya share di sini, stuck gitu aja ketika saya mikirin judul. Akhirnya ketika saya googling, saya nemu dua tipe tips membuat judul yang menarik. 

Yang satu, tipsnya berfokus ke kata-kata yang seringkali diketikkan orang di Google Machine, terutama yang lagi cari solusi atas masalahnya atau kepepet tugas. Sebaliknya yang kedua, tipsnya konsen ke gimana cara bikin judul yang kira-kira menarik pembaca yang emang lagi niat, misalnya yang emang suka baca blog, atau hobi blogwalking. Ngerti kan ya bedanya... 

Menurut tips tipe pertama, judul yang menarik adalah judul yang menggunakan...

Rabu, 28 September 2011

Just a Bit is Enough


Kadang kalau lagi sering banget dikelilingin orang-orang, hal yang terasa mewah adalah kesendirian. Tapi kalau kelamaan menyendiri, ngabisin waktu bareng temen, meski dikit, rasanya berhargaa banget. Yaah itulah saya, manusia. Ga ada puasnya, hehe. Tapi emang yang baik itu kan pertengahan ya, ga terus-terusan menyendiri atau harus terus-terusan ada temennya.

Gitu deh, setelah beberapa lama mager sendirian di rumah, momen-momen jalan bareng temen lama membawa banyak banget energi kebahagiaan buat saya. Tiap detiknya saya nikmatin banget. I enjoyed like it the last chance i met them. Hopefully not, of course.

Padahal saya jalan bareng sama Ticeu cuma selama dia jeda kuliah. Selama satu setengah jam, saya sama Ticeu makan bareng, terus cuma liat-liat baju di Gerlong, mapay toko demi toko. Selepas shalat dzuhur, dia pamit, kita pisah. Tapi momennya itu, saya dapet....Momen-momen kita ngobrol kaya dulu lagi, cerita kabar sekarang, ngomongin kabar temen-temen... ah segitu aja udah lebih dari cukup loh :).

Padahal selama tiga hari ikutan Creamosfair di Polban, saya ga banyak ngobrol sama Sarah. Chat ringan pas Ishoma malah lebih mengarah ke ramah-tamah. Tapi kebaikan Charah bikin momen-momen singkat itu meninggalkan kesan tersendiri di hati saya.

Padahal reunian sama Uyuy Putty, setengah haripun ngga. Tapi meski lebih singkat dari biasanya, meski agenda reuniannya ngga beda, rasanya banyak hal-hal baru yang saya nikmatin.

The scarcity that make things precious. Though it just a bit, can fulfill your heart with happiness:)


Kamis, 15 September 2011

SapaNida: Keterusan



Rabu, 14 September 2011

Magical thing called Angklung


do.. mi.. re fa.. mi re mi...
do.. mi.. re fa.. mi sol...

-Santorini

Itu adalah potongan not dari lagu Santorini, lagu yang paling saya hafal selama bergabung di KPA 3, Keluarga Paduan Angklung SMA Negeri 3 Bandung. Hal pertama yang saya sadari kalo sekolah saya ini keren adalah karena adanya KPA yang berhasil go international, keliling Eropa, terus menang festival pula disana. Kurang keren apa coba?

inikah yg saya maksud? Bukan sodara. Ini KPA3 di Bologna tahun 2008 (ISME). saya udah lulus waktu itu

Senin, 12 September 2011

110911 #3


#lateposting

11.09.11

Hari ini sesuatu bangeeet. Dalam berbagai arti. Tetap ada unsur-unsur yang patut disyukuri, tapi saya memilih untuk tidak menjiplak kata-kata Syahrini untuk dijadikan quote untuk hari ini.

Hmm, pertama. Hari ini adik saya yang kedua, genap berusia 16 tahun. Malangnya hari ini dia habisin buat ngerjain peer yang numpuk, as always anak sma 4 =,=. Kalo saya sih bakalan sedih, heu. Diajak ke nikahan orang aja ga bisa. Sempet kaget juga pas pulang dari nikahan, dia bukain pintu sambil berurai air mata gitu. Kirain kenapa, eh taunya gara-gara nonton Wedding Dress #gapenting #abaikan. Yasudah, intinya ade saya tambah tua hari ini, hahaha.

Minggu, 11 September 2011

110911 #2



110911




Sabtu, 10 September 2011

Bros Imut Murah Meriah :))


Dari bahan yang sederhana, ternyata bisa kita manfaatin jadi aksesoris yang lucu loh, misalnya resleting baju. Cara bikinnya juga gampang, sepuluh menit langsung jadi!
Sebenernya idenya Iyang ini (yaa sama-sama niru dari toko juga sih ><)..pertama kali liat dia pake, saya langsung mau. Dia jualan sih, tapi gatau kenapa saya lebih tertarik bikin sendiri ketimbang beli. Karena buat bikin bros itu saya perlu peniti bros, dan penitinya dijual paketan, akhirnya saya bikin beberapa dan sisanya saya kasiin ke beberapa temen saya juga. Lumayan kan amal :9
Tapi sayangnya, gara-gara itu temen saya jadi ngira kalo Iyang yang ikut-ikutan saya. Pasti sedih banget dikira gitu :(. Huhu maaf ya Iyaaang....moga jualannya laris :* :*
Nah, berhubung ini buat konsumsi pribadi, saya bikinnya ga rapi-rapi amat. Kalo buat dijual kan harus good looking depan belakang :3
Buat yang mau pake aksesoris yang imut tapi sayang duit buat beli, bros ini bisa dicoba. Kalo buat jualan yaa bisa lah ya cari ide yang lebih bagus dari ini :)

Jumat, 09 September 2011

Catatan Juni 07


Hem, waktu saya ngeberesin buku-buku lama, saya nemu buku tulis yang cuma keisi satu halaman. Ternyata isinya catatan kunjungan saya terakhir kali ke Pusat Dokumentasi Sastra HB Jassin yang terletak di kawasan Taman Ismail Marzuki. Beberapa kali saya kesana waktu dibawa ibu yang memandu mahasiswanya untuk keperluan studi. Ini dia catatannya:

masuknya lewat tangga ini...

Kamis, 08 September 2011

BUTA


cuma singkatan dari buku tahunan ko :D. Selama SD sama SMP saya nyebutnya buku kenangan. Entah kenapa kalo di SMA disebutnya buku tahunan, padahal dapetnya kan ga tiap taun =,=. Btw ini buku tahunan saya dari masa ke masa:


 Hmm ternyata, dari enam bersaudara (saya dan semua saudara saya sekolah di SD yang sama), cuma saya yang dapet buku ini. Waktu zaman kakak saya masih belum tren buku kenangan kali yaa. Terus adik-adik saya semuanya dapet souvenir berupa pigura foto. Jujur emang lebih mending daripada buku ini. Buku kenangan perdana ini, isinya foto (pake pas foto ijazah pula) sama data biasa. Dicetaknya juga satu warna, jadi pas foto kelasnya ngga keliatan apa-apa :D


 Ini pas SMP. Jelek ya covernya? Tapi dalemnya lumayan.. setiap kelas dapet 8 lembar, colour-bw nya 50:50. Karena kita yang desain sendiri, jadinya berkesan liatnya :)). Lumayan numpang eksis dapet predikat terjutek di kelas ^o^



Teruus..inilah yang disebut BUTA tadi. Kalo diliat dari deket keliatannya cuma dasar item motif polkadot putih doang. Tapi kalo diliat dari jarak yang cukup jauh..keliatan deh tulisannya 08UTA (buku tahunan angk. nolapan). So far buku yang paling bagus dari segi fisik..tapi karena konsepnya majalah (jadi ceritanya bentuknya majalah gitu, kita-kita jadi pengisi rubriknya), jadinya lebih penuh sama rubrik-rubrik karangan daripada kenangan kelas di taun terakhir. tapi ga ngurangin manisnya kenangan kita ko :D. Ada juga vcd-nya, isinya momen-momen angkatan selama tiga taun. Ngga tau deh, tapi saya aja, sebagai siswa yang -biasa saja- ngerasa aaaa unforgettable banget lah sekolah disini.. Hmm gimana yaa, semua eskul-eskul di sekolah ini fokusnya apa yang bisa kasih ke sekolah, gitu. ngga bikin acara asik sendiri... Banyak momen yang ngga terlupakan, semua anaknya *acung jempol*. tiga is the best pokonyaa :)

Senin, 05 September 2011

Fotoboxaholic


Inget banget, waktu jaman SMP lagi booming banget fotobox. Camdig belom zaman, jadi kalo mau foto bareng temen kebanyakan yaa ke studio foto (foto studio masih muraah waktu itu u,u). Letak sekolah saya dulu lumayan deket sama IP (Istana Plaza) dan disitu ada M Photo Studio. Itu salahsatu faktor yang bikin kita keranjingan fotobox. 

Ohya, dulu juga ada paket foto studio kecil-kecilan, sekitar 25.000 kita bisa foto studio, masing-masing tar dapet cetakan foto 4R dua gaya. Terkadang saya suka iseng sama anak-anak PMR buat foto bareng disana. Tapi, fotobox jadi favorit karena selain praktis dan langsung jadi, cuma butuh modal 18.000 rupiah (urunan, bisa sampe tujuh orang :D), kita bisa dapet foto sampe empat gaya yang berbeda. Kalo foto studio kan harus nunggu dulu mas-mas fotografernya, terus gayanya diarahin juga, mana ga langsung jadi fotonya. Repot kalo beberapa hari kemudian kita harus balik ke studionya buat ngambil cetakan foto. Background ga terlalu keliatan ga apa-apalaah, kan yang penting muka :D.

Jumat, 02 September 2011

September: A Journey to Remember


Hmm masih sedih sih soal ibu ga bisa dateng ke wisuda. Bukan sekedar momen perayaan juga. Buat saya itu bentuk laporan final selama saya kuliah disini. Yang mau saya kuliah disini kan, orangtua saya. Kelulusan demi kelulusan disini juga kayanya modal ridho sama doa orangtua kebanyakan :D. Waktu wisuda, ini loh Pak, Bu, permintaan kalian hasilnya ini. dan kalo cuma satu doang ga afdol =,=.

Ah tapi yasudahlah. Tema September kan ceria. Sekali lagi, C-E-R-I-A. Jadi, mari kesampingkan sejenak hal yang suram-suram. Beralih ke hal-hal yang bikin hepi.

Nah, bulan depan saya insya Allah udah mau lulus kan yaa.. sewaktu mindahin barang-barang kosan ke rumah, otomatis saya liat-liat lagi barang-barang lama. Kebiasaan saya ngoleksi memento dari SMP, bikin saya senyum-senyum sendiri pas ngeliatnya. Hadoooh, kalo dikumpulin semuanya, bisa sampe satu lemari nih.

Banyak kenangan yang berkelebatdi kepala saya, dan somehow bikin saya mau nulis. Jadi, tema blog bulan ini adalah: A Journey to Remember :)

Kamis, 01 September 2011

#5


....

oke, setelah berjuang mengantri buat dapet paket dua pendamping wisuda,
ibu saya ga bisa dateng garagara acara bentrok, harus ngewisuda di kampusnya. ckckck

sepi yaaa wisuda guee. bukan acara penting nih #manyun

ah itu pak rektornya gimana sih..ga harus booking gedung sesusah jcc juga...diundurin aja wisudanya kenapa?

mungkin ntar bapak dateng sama ade... atau saya jadi calo kursi aja? lumayan bisa dijual sejuta mah :p


ah, hope for the best aja deh

#4.1


hmm actually i had posted #4 for some hours then reversed it back to draft. Better not being published anyway.

Despite of anger i felt from her badmouthing me and others, i feel pity for her. Being different, being alone by force is awful, really.

Selasa, 30 Agustus 2011

eid mubarak



PMS (Premenstrual Syndrome)


Kalau mood lagi kacau, pasti saya bakal bilang ke diri saya, ini pasti lagi PMS. Kalau nafsu makan lagi tinggi, pasti PMS jadi alasan saya. Kalau lagi pengen marah-marah ke orang, lagi-lagi PMS jadi tameng saya. hahaha.. Kadang untung juga jadi wanita, bisa marah-marah, makan banyak, bikin orang lain ketularan bete, hanya karena satu alasan; PMS. But somehow, ga semua orang bakal ngerti kalau kamu lagi PMS. Apalagi kalau itu ngeganggu aktivitas pribadi dan orang lain. So, prepare yourself before PMS disturbed you. Beda tipe PMS beda pengobatannya loh.. (kata anitasuci di http://anitasuci.tumblr.com/post/4106322397/premenstrual-syndrome)
Hmm ya. Kadang saya juga bisa bete seharian dan kalo ada orang yang ganggu atau sok lucu waktu-waktu itu, kira-kira ekspresi saya kaya maung (harimau) lagi ngaum "GRAAAAOOOO" (dan dalam imajinasi saya, saya emang nyakar muka orang itu. hahaha). Kalo ga lagi pengen marah-marah terus, kadang cuma diem ngegalau, bawaannya perasaan ga enak mau ngapa-ngapain (eh itu mah bukan galau deng), atau kadang bawaannya pengen makaan terus. Eh udah gitu sehari dua hari kemudian saya dapet. dan ini masih termasuk normal buat perempuan yang lagi PMS. 

Senin, 29 Agustus 2011

Lambaian Ramadhan


dikutip dari notes mbak Ziyy, yang juga mengutip dari penutup buku "Nasihat Ramadhan Orang-orang Shalih" (Sulthan Hadi), semoga bermanfaat :)


Ramadhan, tahun 10 Hijriah. Ada yang tak biasa dilakukan Rasulullah. Biasanya, Jibril mengetes bacaan Al-Qur’an Rasulullah satu kali, tapi Ramadhan kali itu ia melakukannya dua kali. Begitupun Rasulullah, di ujung Ramadhan, biasanya melakukan i’tikaf sepuluh hari terakhir. Tapi Ramadhan itu melakukannya dua puluh hari.

Sebuah lambaian perpisahan telah datang, dari Rasul tercinta, yang dicintai para sahabat dan umatnya, sementara ia sendiri juga mencintai mereka. Tetapi tidak semua orang mengerti dan memahami isyarat perpisahan itu. Bahkan hingga beberapa bulan kemudian, masih saja tanda-tanda itu belum dirasakan kebanyakan sahabat. Meski pada waktu haji wada’ Rasul mengatakan,”Aku tidak tahu pasti, boleh jadi aku tidak bisa bertemu kalian lagi setelah tahun ini dengan keadaan seperti ini.”

Bahkan hingga lima hari sebelum wafatnya di bulan Rabiul Awal, saat ia menyampaikan beberapa nasihat panjangnya. Ketika di ujung nasihatnya Rasul berkata, “Seungguhnya ada seorang hamba yang diberi pilihan oleh Allah, antara diberi kemewahan dunia menurut kehendaknya ataukah apa yang ada di sisi-Nya. Ternyata hamba itu memilih apa yang ada di sisi-Nya.”

Saat itu Abu Bakar menangis sambil berkata, “Demi ayah dan ibu kami sebagai tebusanmu.” Para sahabat heran. Orang-orang berkata, “Lihatlah orang tua ini, Rasulullah saw mengabarkan tentang seseorang yang diberi pilihan oleh Allah, antara diberi kemewahan dunia menurut kehendaknya ataukah apa yang ada di sisi-Nya, lalu dia berkata,’Demi ayah dan ibu kami sebagai tebusanmu.’ “

Akhirnya setelah Abu Bakar menjelaskan bahwa yang dimaksud hamba itu tak lain adalah Rasulullah, barulah para sahabat yang lain menyadari, bahwa detik-detik perpisahan dengan Rasulullah tiba-tiba hadir di kehidupan nyata mereka. Sesuatu yang nyaris tak pernah mereka bayangkan. Bahwa suatu hari kelak mereka akan berpisah dengan Rasul tercinta.

Begitulah, setiap kita mempunyai tambatan cinta yang berbeda-beda. Pada sisi keimanan, tentu semestinya cinta itu tertambat kepada Allah, Rasul-Nya, juga ajaran-ajaran agama-Nya. Pada sisi kemanusiaan, kita boleh menambatkan cinta itu kepada apa dan siapa saja yang halal dan mubah.

Meski kita mengerti bahwa cinta kemanusiaan kita tidak boleh melanggar cinta keyakinan kita, tetapi tetap saja ada duka dan sedih untuk setiap perpisahan dengan apa dan siapa saja yang kita cintai. tetap saja ada tangis untuk setiap kehilangan orang-orang  atau apa saja yang kita cintai.

Maka, yang tak mencintai apa-apa tak akan pernah merasakan kehilangan apa-apa. Di sinilah masalahnya. Orang-orang yang merasa hopeless atau yang menjalani hidup ini dengan tanpa tambatan cinta, akan melewati segala perjumpaan dan perpisahan dengan tanpa makna apa-apa. Ta ada susah, tak pula senang.

Tapi seburuk-buruk orang yang tak punya tambatan cinta, adalah mereka yang tak pernah mengerti arti karunia Allah yang diberikan kepadanya. Sebab cinta adalah kumpulan segala kemampuan kita untuk menghargai. Ada berjuta karunia dan kemurahan Allah yang diberikan kepada kita. Ada usia, napas, tinggi-tegak badan yang segar, pikiran yang waras, uang yang datang dari lorong keringat dan jerih payah,anak dan keluarga, serta alam dengan segala kekayaannya. Semua itu seharusnya menjadi lautan inspirasi bagi kita untuk memiliki rasa cinta, untuk menghargai, dan mengerti akan arti karunia itu semua.

Di atas seluruh karunia itulah kita menikmati hidup ini. Dengannya kita menitahkan jati diri kita, sebagai makhluk dengan peradaban yang tak pernah berhenti mencari gaya barunya. Dengan semua karunia itu, kita yang muslim dan memilih jalan keislaman bisa mengarungi samudera keimanan. Bisa menjalankan bermacam syiar keislaman, yang wajib maupun yang sunnah.

Dalam konteks inilah, kita meletakkan cinta kita kepada karunia Allah. Sekaligus dalam konteks itu pula, kita meletakkan rasa kehilangan kita, akan karunianya ketika ia harus terputus dair kita. Maka, tidak semata dalam kaitan dnegan Ramadhan, sesungguhnya karunia hidup ini punya batas usianya. Sebuah batas yang berada di alam yang gelap, tetapi ia sangat dekat dengan kita, mengintai setiap saat. Seperti serigala yang mengendap menunggu mangsanya tanpa pernah lelah atau tertidur barang sekejap.

Semua perlambang hidup, yang bergerak atau diam, sesungguhnya selalu melambaikan perpisahan, mengalunkan lagu perpisahan. Setiap detik dan setiap waktu. Hari yang selalu baru, sinar matahari yang selalu bergeser dari hangat di pagi hari ke panas di siang hari. Dari panas ke hangat di sore hari. Bayi-bayi yang lahir di seluruh penjuru bumi, menangis dalam ketidakmengertian mereka. Juga para lelaki dan wanita dewasa yang bekerja keras setiap hari, menuju langkah-langkah akhir ketidaberdayaan melawan kematian. Sebagian yang lain menghitung hari, dalam sakit yang berkepanjangan. Semua lakon itu hanyalah para pengiring perpisahan abadi: kit ayang meninggalkan perlambang itu, atau perlambang itu yang harus meninggalkan kita.

Maka, segala kesempatan baru harus kita maknai sebagai kesempatan terakhir. Seperti perkataan Rasulullah, “Shalatlah seperti shalat perpisahan.” Ya, artinya shalatlah seperti seakan ini shalat terakhir kita. Tidak ada yang tahu, apakah masih ada esok hari bagi kita atau tidak.

Seperti sebuah perjalanan yang panjang, sesungguhnya hidup ini adalah kereta tua yang tidak pernah tahu kapan akan berhenti. Ia terus berjalan, melalui apa saja yang ada dihadapannya. Segala yang disisinya melambaikan perpisahan. Tetapi tak ada satupun orang yang mengerti kapan ia akan berakhir.

Setiap lambaian kehadiran, sesungguhnya, adalah lambaian perpisahan. Kita hadir untuk kembali. Kita datang untuk pulang, dan kita lahir untuk mati. Begitulah pada dasarnya. Tetapi garis lurus kehidupan yang singkat itu seringkali terasa indah dan lama, ketika didalamnya banyak gemerlap hiasan dunia. Ada begitu banyak bunga-bunga hidup yang bisa melenakan orang banyak.

Dahulu kita lahir sendiri. Tidak punya apa-apa. Sebagian kita mungkin kemudian punya begitu banyak karunia, rezeki dan kenikmatan lainnya. Tumbuh menjadi pintar, dewasa, dan mungkin kaya. Bagi sebagian kita, mungkin semua itu tinggal kisah masa lalu. Sebagian yang lain mungkin sedang mencoba mewariskan kebesaran itu pada anak cucunya. Sebagian lagi mungkin tanpa bisa mengelak, tengah bersiap-siap mengubur kebesaran itu menjadi masa lalu yang hanya akan menjadi prasasti kenangan.

Dahulu kita lahir sendiri, tidak punya apa-apa. Bila kemudian kita menjadi ramai bersama orang lain, atau menjadi punya begitu banyak apa-apa, sejujurnya, ada saat segalanya seperti jarum jam yang berputar kembali: kita kembali sendiri dan tidak punya apa-apa.

Maka di Ramadhan yang mulia ini, saat sumber kekayaan spiritual dilapangkan luas-luas, saat bermacam karunia tak diberikan pada bulan lainnya, harus ada kekhawatiran bagi kita, jangan-jangan ini Ramadhan terakhir kita.

Selasa, 23 Agustus 2011

Aston !!!


First time I heard them playing cover Viva la Vida - Coldplay. The original Viva la Vida itself is soo amazing already that i can't imagine that there will be another beautiful version. But then someone that i follow on tumblr (rahmawatimega, i guessed) posted this link several months ago and.. just need 10 seconds to made me fell in love with their play.

Aston is an Australian classical music group from Sydney formed in 2009. The band consists of members who all have come out of theSydney Conservatorium of Music: Eliza Morrison (Violin), Michael Bennett (Violin), Hanna Oblikov (Cello), Will Henderson (Guitar), Ella Jamieson (Piano) and Daniel Luscombe (Percussion). (http://en.wikipedia.org/wiki/Aston_(band))
ok there, let me show you how wonderful their music is :)

Aston- Viva la Vida cover

 Aston- Someone Like You (Adele) cover

Aston- Born this Way (Lady Gaga) cover

Aston- Halo (Beyonce) cover


interested? check their web on http://astonmusic.bandcamp.com/

Jumat, 19 Agustus 2011

Wawangsalan


Jadi, apa itu wawangsalan?
Wawangsalan téh nyaéta sisindiran anu diwangun ku cangkang jeung eusi. Dina sindir diwangun deui ku cangkang jeung wangsal. Anu dijieun wangsalna téh tara ditétélakeun, tapi kudu ditéangan tina bagian eusi. Wangsal téh sok murwakanti jeung salah sahiji kecap anu aya dina bagian eusi téa. Nilik kana wangunna, wawangsalan téh diwangun ku dua padalisan: sapadalisan sindir, sapadalisan deui eusi. Jumlah engang dina unggal padalisan nyaéta dalapan engang. (su.wikipedia.org)
Wawangsalan adalah semacam jenis sisindiran yang terdiri dari kulit dan isi. Sisindiran itu perkataan yang 'dibungkus' (hadooh diksinyaa), terkulum sehingga jadi tugas kita untuk membuka kulitnya dan menebak isinya. Yang disebut 'wangsal', dicari dan ditebak dari bagian isinya, yang biasanya berbunyi selaras dengan sebuah suku kata yang berada di bagian isi. Setiap baris hanya diisi dari delapan buah suku kata. Berikut berbagai macam wawangsalan yang telah saya temukan di situs http://opickumis.multiply.com/journal/item/24:

girl's stuff

bagja kana Sunda

Taujih

 

Titik Senyap Copyright © 2008 Green Scrapbook Diary Designed by Buy Engagement Rings | Infidelity in Marriage by Blogger Templates