Well, sejauh ini keterlibatan saya dalam arisan yaitu dalam arisan keluarga besar saya (yang memang jumlahnya sangat besar), itupun masih ibu saya yang bayarin, hehe. Yaah nanti uang arisannya juga dipake buat bareng-bareng. Jadi judulnya cuma numpang nama doang. Tapi setelah saya lulus nih, terus penempatan, kemungkinan tidak di lingkungan keluarga lagi dan membawa status sosial sendiri, terdapat tuntutan lebih untuk mandiri dan juga membawa diri dengan baik. Arisan, bisa menjadi metode untuk melatih diri menabung dan juga menjadi ajang silaturahmi dengan warga sekitar kelak, di sela kesibukan bekerja.
Namun ternyata arisan juga banyak macam dan pernak-perniknya, hingga kalau kita tidak bijak, jangan-jangan yang tadinya niat mau untung malah jadi buntung. Maka dari itu, ada baiknya kita perhatikan peluang-peluang yang bisa kita dapatkan dari kegiatan arisan dan hal-hal apa saja yang perlu diwaspadai.
Dimulai dari segi positifnya:
1. Arisan bisa jadi ajang silaturahim. Apalagi untuk wanita karier. Senin hingga Jum'at, ngantor pagi-pagi hingga petang. Sampai di rumah harus mengurus pekerjaan rumah, mengasuh anak (kalau udah punya anak nanti), sampai interaksi dengan tetangga hanya sekedar basa-basi. Jangan sampai kita mengenal tetangga sebatas nama saja, atau bahkan hanya mengenal mukanya saja. Padahal Rasulullah memerintahkan kita untuk mengenal tetangga 40 di sebelah kanan, kiri, depan, belakang rumah kita. Oleh karena itulah, arisan dapat dimanfaatkan untuk sarana silaturahim.
2. Mendapatkan kenalan baru. Arisan bisa sarana efektif untuk mendapat kenalan baru, terutama bagi orang yang baru memasuki lingkungan tersebut. Tak hanya itu, terkadang ada juga anggota arisan yang membawa teman atau anggota keluarganya dalam arisan tersebut. Dalam ilmu pemasaran, setiap kenalan akan menjadi captive market kita.
3. Sarana pemasaran dan membuat jaringan. Nah, arisan dapat membuka peluang besar bagi perempuan (terutama ibu rumah tangga) yang memiliki usaha barang/jasa atau sekedar menjadi dealer. Suasana yang akrab mempermudah kita untuk meyakinkan pembeli :).
4. Sarana belajar menabung. Arisan bisa menjadi sarana yang efektif karena yang menagih kita untuk menyisihkan uang kita adalah orang lain, yang tentunya jauh lebih mudah dibanding jika kita menuntut diri sendiri untuk menyisihkan uang yang kita miliki.
5. Sebagai sarana perencanaan keuangan. Arisan dapat digunakan sebagai sarana perencanaan keuangan untuk memenuhi kebutuhsn yang tidak terlalu mendesak dan fleksibel waktunya. Arisan ini bisa menjadi tempat yang cocok untuk menyisihkan uang jika ingin membeli suatu barang tapi ngga ingin repot menyimpan uangnya. Atau uang arisan bisa juga dipakai untuk membeli barang kebutuhan kita lebih awal jika kita memenangkan uang arisan di awal.
Lalu, bagaimana dengan segi negatifnya?
Arisan seringkali dijadikan ajang ngerumpi atau bergossip yang tidak-tidak. Atau malah menjadi ajang pamer, tanding gengsi dengan anggota arisan lain. Nah kalau sampai kita menghadapi hal seperti ini, ingat saja alasan kita untuk mengikuti arisan tersebut. Tidak perlu terpengaruh dan ikut-ikutan. Bahkan sebaliknya, kita dapat mengubah keadaan tersebut secara halus. Lagipula, kita kan bisa memilih lingkungan yang baik untuk arisan.
Bagaimana cara memperlakukan arisan
1. Manfaatkan peluang-peluang yang ingin kita manfaatkan dalam arisan: berlatih untuk menabung, perencanaan keuangan jangka pendek, dan/atau sarana meluaskan jaringa pemasaran.
2. Hati-hati dengan model arisan yang merugikan. Arisan berantai (seperti MLM) atau arisan lelang misalnya.
Arisan berantai menawarkan hadiah tanpa harus melakukan apa-apa selain merekrut anggota baru. Iuran kita digunakan untuk membayar anggota lama, dan hadiah untuk kita diambil dari anggota baru (kalau dapat), dst. Sistem seperti ini dapat menjadi ajang penipuan oleh para anggota lama untuk merekrut anggota baru.
Arisan lelang/ call, pemenang arisan ditentukan dengan cara lelang siapa yang berani menerima lebih sedikit asalkan dapat menerima lebih cepat. Praktik ini bisa dikatakan bunga terselubung di dalam arisan.
-fin-
0 komentar:
Posting Komentar