Selama tahun 2013 ini saya pikir blog titiksenyap yang ini sudah saya tarik dari peredaran. Ternyata masih tetap aktif ya :O
*pemilik blog durjana, dasar!
Setahun berlalu. Saat saya lihat, kali terakhir saya berbicara tentang jalan-jalan santai keliling Jakarta. Saya ingat ingin bercerita tentang Kota Tua, tentang museum-museumnya yang menawan, namun sayang tersiakan. Tentang Museum Kontemporer dan Museum Wayang yang rapuh. Tentang panjangnya lorong Museum Bank Indonesia, Tentang hiruk pikuk Fatahillah, dan rasa sesal saya tak sempat mampir menengok Museum Bank Mandiri.
Mengenang titik memori itu, betapa banyak momen sibuk berlalu lalang, membawa saya kesana kemari. Semenjak titik itu, saya telah dua-tiga kali lagi berkunjung kesana. Terakhir kali, beberapa hari yang lalu. Bahagianya saya melihat museum-museum telah direnovasi. Museum Fatahillah dicat ulang, kini kulitnya mulus bersih. Putih cerah dengan jendela hijau segar. Museum Kontemporer dulu, seperti aula lengang yang bobrok..kini megah bagai galeri selayaknya, ramai dikunjungi. Sedang di Museum Wayang, kini berdiri tegak Gatotkaca dan Pergiwa. ukurannya dua kali daripada saya. Warisan sejarah dan budaya mendapatkan tahtanya kembali :)
Gatotkaca dan Pergiwa |
Ohya, akhirnya setelah menempuh perjalanan +- 30 menit berjalan kaki dari kompleks Kota Tua, akhirnya saya menemukan dimana Museum Bahari. Tak seperti kompleks museum di kawasan Kota Tua, Museum Bahari masih belum tersentuh. Berwajah lama: rapuh dan spooky. Sebelum saya meninggalkan museum itu, saya bertanya pada petugas tiketnya,
"Mbak, ngga serem kerja disini?"
Mbak cantik itu tertawa kecil. "Sudah biasa," tanggapnya pendek.
Bagian dalam Museum Bahari |
Ya, saya menemukan keberadaan Museum ini dari paket yang ditawarkan penyewa sepeda. Tour sepeda bersama guide ke jembatan Kota Intan, Gedung Merah, Galangan VOC, Menara Syahbandar, Museum Bahari, dan Pelabuhan Sunda Kelapa. Berhubung kemarin saya sendiri dan tak bisa naik sepeda, saya tanya saja arah museumnya :')
Agak penuh perjuangan juga ternyata jika ditempuh dengan berjalan kaki. Fyuh...Saya tidak melanjutkan ke Pelabuhan Sunda Kelapa. Seems not worth it jika harus memaksakan kaki saya untuk masuk pelabuhan yang masih beribu meter itu. My legs couldn't take it anymore. Udah tua kekuatannya beda ya, hahaha.
So.... yah,
itu sekelumit pengalaman saya kemarin ini. Selama blog ini vakum, banyak momen yang ingin saya ceritakan. soon :)
.aamiin.
0 komentar:
Posting Komentar