Bahwasanya cinta juga merupakan sebentuk kepercayaan,
bahwa sang pecinta hati mampu menjaga dan merawat hati
Sungguh, jika kamu telah terlampau kecewa
tak mau kecewa lagi untuk kesekian kalinya
oleh mereka yang kamu beri hatimu utuh
tetapi kamu mendapatkannya kembali terkeping-keping
Sungguh, saat dirimu tak tahu lagi
kemana serakan keping hatimu harus dibawa pergi
tak tahu lagi
kemana harus melabuhkan hati
Tutuplah matamu
ingatlah kemana kamu harus kembali
Sang Pecinta, Maha Pecinta hatimu
memintamu untuk mempercayai-Nya
utuh, penuh
Berikan hatimu pada-Nya
rasakan kepingan hatimu terekat kembali
guratan luka terobati
Saat hatimu telah utuh kembali,
tegakah kamu untuk melupakan-Nya lagi?
***
ditulis saat Workshop Kepenulisan w/ Salim A. Fillah. Waktu itu pesertanya harus menulis essay, namun entah mengapa yang terpikir malah puisi =,=